Nasional

Kejar Napi Kabur Saat Gempa Palu, Menkumham Bentuk Tim Satgas

Oleh : luska - Senin, 01/10/2018 14:30 WIB

Dirjenpas, Sri Puguh Budi Utami.(Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Dirjenpas, Sri Puguh Budi Utami mengatakan, Menkumham Yasonna H Laoly telah memerintahkan untuk membentuk tim Satgas.

Tim tersebut nantinya akan bertugas untuk memonitor pergerakan setiap narapidana dan tahanan selama berada di luar lapas dan rutan. Hal tersebut dijelaskan dalam konferensi pers di Kantor Ditjenpas, Jakarta, Senin (1/10/2018).

Ditegaskan, Ditjenpas memberikan waktu tujuh hari kepada narapidana dan tahanan untuk berada di tahanan dan lapas. Setelah itu, tim Satgas bakal menjemput mereka untuk kembali dibawa ke lapas dan rutan masing-masing.

"Nanti setelah satu Minggu akan ada pencarian oleh tim Satgas yang dibentuk atas arahan bapak Menteri. Setelah satu Minggu Satgas bergerak. Dari pusat, dari Kanwil Sulawesi Tengah. Tentunya bapak Kakanwil terus menerus melakukan monitoring terhadap jajaran yang tidak berada di tempat," katanya.

Ada 1.425 warga binaan yang mendekam di delapan unit pelaksana teknis (UPT) Pemasyarakatan di Sulawesi Tengah kabur saat gempa dan tsunami melanda Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9). Ribuan Napi tersebut kabur untuk menyelamatkan diri lantaran gedung Lapas hancur digoyang gempa dan tsunami.

Walaupun ada yang kabur, tetap ada napi yang memilih bertahan di Lapas yaitu sebanyak 1.795 warga binaan yang tercatat hingga pagi ini masih berada di rutan dan lapas masing-masing.

Para narapidana yang kabur untuk menyelamatkan diri tersebut merupakan warga binaan atau napi dari lima UPT,yaitu Lapas Palu yang memiliki kapasitas 210 dihuni oleh 581 narapidana. Dari jumlah itu, pada Senin (1/10) pagi ini tercatat hanya 66 warga binaan yang masih berada di Lapas Palu. Kemudian, Rutan Palu yang memiliki kapasitas 120 orang, dihuni 463 tahanan. Dari jumlah itu, hanya 53 tahanan yang tak meninggalkan rutan. Bahkan, Rutan Donggala yang dihuni 333 tahanan pada pagi hari ini tak ada tahanan yang berada di dalam lapas atau kosong.

Kemudian LPP kapasitas 100 diisi 84 warga binaan plus tiga bayi, hari ini ada sembilan warga binaan. Sementara LPKA kapasitas 100, isi 29 warga binaan, yg ada lima warga binaan.(Lka)

 

Artikel Terkait