Nasional

TKN Haramkan Kebangkitan PKI dan HTI

Oleh : Ronald - Minggu, 14/10/2018 01:03 WIB

Selama sejarah Indonesia sudah sering ada upaya untuk mengganti NKRI. Hal ini menurutnya harus tetap menjadi perhatian serius. (Foto Ronald)

Jakarta, INDONEWS ID - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Guntur Romli menegaskan bahwa pasangan calon (paslon) dukungannya secara tegas menolak kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan juga Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Dirinya menyatakan hal ini merupakan sebagai komitmennya untuk tetap menjaga NKRI.

“Saya juga datang dari PSI dan tim Jokowi-Ma’ruf peperangan ideologi NKRI harga mati. Kyai Ma’ruf menolak PKI dan HTI. NKRI sejati menolak PKI dan HTI. Tidak ada tempat dalam komunisme di negara ini,” tegas Guntur dalam sebuah diskusi bertema “Membedah Agenda Politik Komunisme dan Khilafah di Pilpres 2019”, di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Sabtu (13/10).

Ia mengatakan bahwa selama sejarah Indonesia sudah sering ada upaya untuk mengganti NKRI. Hal ini menurutnya harus tetap menjadi perhatian serius.

“Mengatasnamakan Komunisme atau Khilafah itu harus ditolak,” ujarnya.

Meski demikian, dirinya berharap narasi tersebut jangan dibawa ke ranah politik. Dirinya menilai saat ini program kesejahteraan masyarakat lebih penting daripada pertempuran ideologi.

“Pertempuran sebenarnya ini hanya mengadu domba masyarakat. Kemaslahatan dan kepentingan rakyat bersama lebih penting.  Bahan pokok, BBM, tunjangan sosial. Sangat penting soal diskusi politik.

Ma’ruf mengatakan perang ideologi sudah selesai, PKI dan HTI sudah dibubarkan.

Hadir dalam diskusi itu mantan Kepala Staf Kostrad 1998, Mayjen (Purn) Kivlan Zein; Penganat politik, Boni Hargens; PP GP Anshor, Nuruzzaman; mantan Gerakan Mahasiswa 1998, Haris Rusli Motti; Advokat, Djoko Edi Abdurrahman; Wartawan Senior, Jus Soema Dipradja; Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Guntur Romli. (Ronald)

 

Artikel Terkait