"Kalau saya lihat itu bukan karena kesengajaan tapi karena human error," katanya ketika dimintai konfirmasinya oleh wartawan pada Senin (15/10) malam.
Secara logika, menurut Rocky, jika mereka latihan posisi lapangannya arahnya datar dan posisi lapangan tersebut ada dilembah. Ada dua kemungkinan mengapa peluru tersebut bisa sampai ke lantai 13 dan 16.
Pertama, karena human error yaitu penembak mengarahkan tembakannya salah. Kedua, karena tembakan rekoset, tetapi jika tembakan rekoset kemungkinannya sangat kecil.
"Saya rasa ini human error karena pada saat menembak tarikan peluru langsung mengadap keatas sehingga bisa langsung ke TKP tersebut walaupun jauh ya..tapi mungkin," jelasnya dengan yakin.
Sementara itu, dengan adanya peristiwa ini pihak Perbakin akan menghentikan pelatihan penembakan selama 2 hari untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Sedangkan untuk penembak berinisial "I" sudah dalam proses introgasi.
"Jika terbukti bersalah secara hukum dan melanggar kode etik akan kita serahkan kepada pihak yang berwajib yaitu mabes Polri," tegas Rocky.
Disampaikannya sampai terjadi human error dikarenakan penembak tidak sengaja atau tak safety dalam menggunakan senjata. Diakuinya bahwa saat pelatihan Perbakin selalu mendampingi melalui instruktur.
"Jika tidak ada instruktur kami tidak akan latihan alias tidak usah latihan lebih baik," tandasnya. (ronald)