Humas Perbakin : Penembakan Di Komplek Parlemen Karena Human Error

Oleh : Ronald - Selasa, 16/10/2018 12:40 WIB

Lubang peluru di sebuah ruang kerja salah satu anggota dewan di gedung DPR
Jakarta : Kejadian penembakan yang terjadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada (15/10/2018) sekitar pukul 14.30 wib, dimana peluru dari sasaran buah tembakan itu mengenai salah satu ruang kerja anggota dewan. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, hingga kini kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan pihak berwenang.
 
Humas Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (Perbakin) Rocky Roring mengatakan bahwa kejadian peluru nyasar ke ruangan Politikus Gerindra Wenny Warouw di lantai 16 dan ruangan anggota Fraksi Partai Golkar Bambang Heri Purnama di lantai 13 merupakan kejadian Human Error dari seorang penembak.

"Kalau saya lihat itu bukan karena kesengajaan tapi karena human error," katanya ketika dimintai konfirmasinya oleh wartawan pada Senin (15/10) malam.

Secara logika, menurut Rocky, jika mereka latihan posisi lapangannya arahnya datar dan posisi lapangan tersebut ada dilembah. Ada dua kemungkinan mengapa peluru tersebut bisa sampai ke lantai 13 dan 16.

Pertama, karena human error yaitu penembak mengarahkan tembakannya salah. Kedua, karena tembakan rekoset, tetapi jika tembakan rekoset kemungkinannya sangat kecil.

"Saya rasa ini human error karena pada saat menembak tarikan peluru langsung mengadap keatas sehingga bisa langsung ke TKP tersebut walaupun jauh ya..tapi mungkin," jelasnya dengan yakin.

Sementara itu, dengan adanya peristiwa ini pihak Perbakin akan menghentikan pelatihan penembakan selama 2 hari untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Sedangkan untuk penembak berinisial "I" sudah dalam proses introgasi.

"Jika terbukti bersalah secara hukum dan melanggar kode etik akan kita serahkan kepada pihak yang berwajib yaitu mabes Polri," tegas Rocky.

Disampaikannya sampai terjadi human error dikarenakan penembak tidak sengaja atau tak safety dalam menggunakan senjata. Diakuinya bahwa saat pelatihan Perbakin selalu mendampingi melalui instruktur.

"Jika tidak ada instruktur kami tidak akan latihan alias tidak usah latihan lebih baik," tandasnya. (ronald)

 

Artikel Terkait