Politik

Pidato Prabowo Berdampak pada Krisis Kepercayaan Publik yang Luas

Oleh : very - Minggu, 04/11/2018 21:20 WIB

Petrus Selestinus, Koordinator PAP-KPK dan advokat Peradi. (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID -- Insiden Boyolali yang bermula dari guyonan Prabowo Subianto soal "Tampang Boyolali, berpotensi melahirkan tsunami ketidakpercayaan publik yang luas atau akan terjadi krisis kepercayaan publik yang meluas terhadap Capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Tidak saja dari masyarakat Kabupaten Boyolali akan tetapi juga akan meluas ke seluruh Indonesia, tanpa harus diorganisir.

“(Pidato) Ini akan melahirkan sikap simpatik masyarakat desa di Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia terhadap warga Boyolali yang dilecehkan oleh sikap Prabowo. Ini akan terus-menerus bergulir dan berdampak pada munculnya sikap antipati yang meluas terhadap Capres Prabowo Subianto-Cawapres Sandiaga Uno,” ujar Pimpinan Pusat Pengurus Nasional Harimau Jokowi, Petrus Selestinus, kepada Indonews.id, di Jakarta, Minggu (4/11/2018).

Menurut Petrus, capres Prabowo Subianto dan Cawapres Sandiaga Uno akan menuai krisis kepercayaan publik yang meluas, apalagi sikap antipatik publik Boyolali telah dikoordinir oleh Bupati Boyolali, sehingga eskalasinya sangat cepat, bahkan akan berujung dengan sikap menarik dukungan dan kelak tidak lagi memilih Pasangan Capres Prabowo Subianto-Cawapres Sandiaga Uno.

“Ini sesungguhnya kasus pelecehan atau penghinaan oleh Prabowo Subianto terhadap masyarakat Boyolali di waktu dan tempat yang salah pada beberapa waktu yang lalu, sekalipun hanyalah sekedar guuonan, akan tetapi memicu kebencian publik terhadap perilaku Prabowo Sunianto-Sandiaga Uno yang salama masa kampanye Pilpres sering melontarkan kampanye hitam, kampanye negatif dan berita hoax,” ujar Petrus yang juga koordinator TPDI ini.

Menurut Petrus, hal ini sangat memalukan dan menjadi fenomena politik yang sangat menarik, karena mssyarakat satu Kabupaten bersama Bupatinya menyatakan mencabut dukungan ke Capresnya.  Biasanya krisis kepercayaan publik muncul saat seorang pemimpin sedang menjalankan tugasnya, namun yang terjadi dengan Prabowo, justru  krisis kepercayaan publik muncul disaat Ia belum terpilih menjadi Presiden atau baru menjadi calon Presiden sudah menghadapi krisias kepercayaan publik yang meluas begitu cepat di Boyolali dan tidak tertutup kemungkinan secara eskalatif akan meluas keseantero Indonesia.

“Jika ini benar-benar terjadi, maka ini baru pertama kali terjadi di negeri ini seorang Calon Presiden kehilangan kepercayaan publik pada saat sedang melakukan kampanye,” ujar Prabowo.

Segala daya upaya Prabowo Subainto bersama Sandiaga Uno berikut partai politik dalam Koalisi Adil Makmur akan berantakan hancur berkeping-keping, jika Prabowo Subianto tidak mampu menjaga tutur katanya yang santun di mata rakyat pendukungnya, akibatnya rakyat dengan mudah berpaling dan murka terhadap Capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

“Ini adalah kegagalan Tim Kampanye Nasional Prabowo-Sandiaga dalam memanage kampanye, dan rasanya sangat sulit mengembalikan kepercayaan publik atau pemilih simpatisan Prabowo untuk sukses pada Pilpres 2019,” ujarnya. (Very)

Artikel Terkait