Politik

Insiden Prabowo di Boyolali Muncul Karena Kesalahpahaman

Oleh : very - Senin, 05/11/2018 12:01 WIB

Demonstrasi masyarakat Boyolali terkait guyonan Prabowo Subianto. (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID -- Ekspresi protes melalui unjuk rasa karena adanya ketersinggungan sebagian rakyat Boyolali, atas guyonan Prabowo bisa dipahami. Namun perlu juga ada proporsionalitas.

Misalnya kalimat yang terdapat dalam spanduk saat demo sebagaimana yang ditautkan di bawah ini tak perlu ada. Spanduk itu didapatkan dari kiriman WhatsApp yang otentisitasnya belum dapat dipastikan.

“Jika foto spanduk itu otentik adanya, saya jadi ingat bagaimana kalimat-kalimat yang bernada menghujat terhadap pribadi Ahok pada demo berjilid-jilid tahun 2016 dulu dibuat dan disebarkan. Cara itu telah menciptakan kesan bahwa identitas dan kebencian dianggap sebagai cara yang absah dan normal. Padahal ia bisa memecah belah kerukunan bangsa yang bhinneka,” ujar pengamat politik dari President Universty, Muhammad AS Hikam, di Jakarta, Minggu (4/11/2018) malam.

AS Hikam mengatakan, Prabowo Subianto sebenarnya tidak punya niat melakukan pelecehan dan/atau penghinaan dalam pidatonya di Boyolali. Alasan saya sederhana. “Logikanya, tak mungkin kegiatan temu publik yang dimaksudkan untuk mobilisasi dukungan dan suara di Pilpres diisi dengan pelecehan audiens yang jadi targetnya. Secara pribadi, saya melihat konteksnya adalah Prabowo membuat anekdot dan humor,” ujarnya.

Karena itu, lebih cenderung munculnya ketersinggungan dan juga unjuk rasa ini sebagai salah satu akibat dari kesalahpahaman (misunderstanding) dan misinterpretasi dalam komunikasi publik.

“Solusinya adalah klarifikasi dan permintaan maaf bila dianggap perlu. Saya kira ketersinggungan dan kekecewaan tak perlu ‘digeber’ seperti statemen dalam spanduk tersebut,” ujar AS Hikam. (Very)

Artikel Terkait