Olah Raga

Atlet Ibukota Peraih Medali Kecewa Dengan Pemprov DKI Jakarta

Oleh : Ronald - Selasa, 06/11/2018 06:05 WIB

Atlet Sepak Takraw peraih medali di Asian Games 2018 (ilustrasi)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kabar miris kembali datang dari Pemerintah Provinsi DKi Jakarta. Pasalnya, para atlet ibukota yang menjadi peraih medali di Asian Games 2018 beberapa waktu lalu, merasa kecewa dengan sikap Pemprov DKI Jakarta.

Rasa kekecewaan ini muncul lantaran besaran bonus yang sudah dijanjikan dan akan diberikan oleh Pemprov DKI untuk para atlet ini tidak sesuai dengan apa yang sudah dijanjikan.

Para atlet pun menyarankan agar pemerintah sebaiknya tidak usah menebar janji manis jika tak mampu menepatinya. Perlu untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta pernah mengumumkan bahwa mereka menaikkan jumlah bonus yang akan diberikan kepada atlet yang meraih medali.

Peraih medali emas yang semula dijanjikan mendapat Rp 300 juta naik menjadi Rp 750 juta, medali perak dari Rp 150 juta menjadi 500 juta, dan medali perunggu dari awalnya Rp 90 juta menjadi Rp 250 juta. Namun, perincian bonus itu mendadak berubah. Hanya peraih emas yang sesuai proyeksi awal dengan mendapat mendapat Rp 750 juta.

Sementara perak turun menjadi Rp 250 juta dan perunggu Rp 150 juta. Kekecewaan terhadap sikap Pemprov DKI Jakarta, diungkapkan oleh Atlet atletik putri Emilia Nova. Pelari gawang yang sukses menggondol medali perak itu begitu kecewa bonus tidak sesuai yang dijanjikan.

”Di koran bilangnya Rp 500 juta. Tapi pas tanda tangan dapatnya cuma Rp 250 juta. Kecewa banget nggak sesuai yang ditulis di koran,” ungkapnya.

Emil, sapaan akrab Emilia Nova mengaku sudah melakukan kroscek dengan menanyakan perihal penurunan bonus yang didapat. Namun, jawaban yang ia dapatkan sangat tidak memuaskan.

”Kalau saya tadi nanya sama yang ngurusin, tapi katanya yang di koran salah tulis. Simple banget jawabnya,” ucapnya.

Kekecewaan yang sama juga diungkapkan oleh Atlet wushu DKI Jakarta Edgar Xavier Marvelo yang meraih medali perak di Asian Games 2018 kemarin. Dirinya menuturkan agar pemerintah bisa bersikap lebih dewasa dan bijaksana soal pemberian bonus ke depannya.

“Jangan cuma buat pencitraan saja. Mending to the point saja dari awal,” tegasnya.

Dia berharap bonus yang didapat sesuai dengan yang dijanjikan sebelumnya. Sebab, selain bonus yang berkurang, juga adanya potongan pajak.

”Katanya sebelumnya nggak ada pajak, tapi sekarang ada pajak,” tandasnya. (ronald)

Artikel Terkait