Daerah

Borobudur Marathon 2018 Berdampak Positif Untuk Pariwisata

Oleh : Ronald - Minggu, 18/11/2018 09:35 WIB

Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo mengatakan dari 10.000 pelari yang berpartisipasi di ajang tersebut, 205 pelari diantaranya dari luar negeri.

Magelang, INDONEWS.ID - Sedikitnya ada 30 negara yang turut meramaikan Bank Jateng Borobudur Maraton 2018 di kawasan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada 18 November 2018.

Sebagai even organizer (EO) acara tersebut, Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo mengatakan dari 10.000 pelari yang berpartisipasi di ajang tersebut, 205 pelari diantaranya dari luar negeri.

Disampaikan Budiman, partisipasi peserta pada kegiatan ini mengalami peningkatan yang sangat besar. Dirinya menyebutkan peserta dari luar negeri mengalami peningkatan dibanding Borobudur Maraton 2017, yakni diikuti 27 negara dengan 178 pelari luar negeri.

Tidak hanya itu, ditambahkan Budiman, peningkatan perubahan juga terjadi dari segi kategori. Tahun lalu para pelari, banyak di 10 K hampir 70 persen, sementara saat ini  yang meningkat tajam ada di kategori full marathon sebanyak 46 persen dan half marathon sekitar 39 persen, yang terakhir di kelas 10 K ada sebanyak 30 persen.

Sementara dari sisi kepesertaan luar negeri, paling banyak peserta dari Malaysia, kemudian Kenya, dan Singapura. Sedangkan untuk peserta marathon tertua adalah warga Belanda, Judith Van Ginkel yang berusia 85 tahun.

Yang berbeda dari pelaksanaan Borobudur Marathon 2018 dengan tahun lalu, dikatakan Budiman, jika tahun ini sebelum pelaksanaan Borobudur Maraton diselenggarakan Friendship Run, yakni kegiatan lari menempuh jarak 3,7 kilometer dengan rute di sekitar kawasan situs budaya Candi Pawon.

"Kami berharap melalui acara ini dapat memberikan dampak yang signifikan pada sektor pariwisata dan ekonomi di Magelang dan sekitarnya," jelas Budiman, dilansir Antara, Sabtu (17/11/2018).

Ia mengatakan tahun ini Borobudur Marathon juga menambahkan "blue line" di sepanjang rute maraton. Sebagai maraton pertama di Indonesia yang menggunakan blue line, diharapkan dapat menunjukkan para pelari jalur tercepat dan paling efisien menuju ke garis finis. (ronald).


 

Artikel Terkait