Bisnis

Ini Strategi PNM Genjot Pembiayaan Hingga Akhir Tahun

Oleh : very - Rabu, 21/11/2018 08:06 WIB

Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, di Jakarta. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (PNM) menyatakan optimistis penyaluran pembiayaan pada tahun ini akan melampaui target. Hal itu seiring dengan perbaikan kinerja sejak semester I.

Pada Oktober 2018, PNM mencatatkan penyaluran pembiayaan senilai Rp10,57 triliun, atau tumbuh sebesar 140% secara tahunan.

“Target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan [RKAP] pada Desember 2018 adalah Rp11 triliun. Sedikitnya nett growth akan melampaui Rp1 triliun. Hal ini setelah melihat perbaikan kinerja selama semester I/2018 dan semester II akan melampaui target,” kata Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, di Jakarta, Rabu (21/11/2018).

Menurut Arief, total penyaluran pembiayaan tersebut terdiri dari program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) senilai Rp3,2 triliun dengan pertumbuhan 100% secara year on year (yoy).

Sedangkan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) pada Januari -- Oktober 2018 telah menyalurkan senilai Rp7,37 triliun dengan pertumbuhan sebesar 163%.

“Pertumbuhan tersebut terjadi karena meningkatnya produktivitas setiap kantor layanan PNM. Beberapa peningkatan atas proses bisnis dan intensitas pelaksanaan pelatihan dan pendampingan mulai menunjukkan hasil signifikan,” ujarnya.  

Data Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan, perseroan membukukan pertumbuhan laba hampir tiga kali lipat atau 271% menjadi Rp52 miliar pada kuartal III/2018.

Untuk memaksimalkan kinerja hingga akhir tahun, Arief masih menggunakan strategi percepatan yang dilakukan sejak awal tahun. “Selain itu, juga dilakukan dengan meningkatkan produktivitas masing-masing kantor, dengan pendekatan berdasar orientasi pelanggan dan jemput bola,” ujarnya.

Arief mengatakan bahwa saat ini, PNM tengah menyusun kenaikan target untuk tahun depan bersama Kementerian BUMN. “Namun yang lebih ditonjolkan pada tahun depan adalah target peningkatan program pengembangan kapasitas usaha untuk nasabah sebagai nilai tambah untuk nasabah,” ujarnya seperti dikutip bisinis.com.

Dari segi permodalan, PNM baru saja menerbitkan reksa dana penerbitan terbatas (RDPT) senilai Rp390 miliar pada september 2018.

Berdasarkan pengumuman dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), PNM merilis MTN PT Permodalan  Nasional Madani (Persero) XVIII Tahun 2018 Seri A pada 27 September 2018.

MTN ini tercatat memiliki tingkat bunga 9,25% yang akan dibayarkan secara triwulanan dengan tenor 24 bulan. Hingga akhir tahun, PNM masih membutuhkan dana sekitar Rp1,8 triliun-Rp2 triliun.

Sementara ini, kataya, PNM masih mengandalkan pendanaan yang tersedia seperti dari loan committed unsued (LCU) bank, pinjaman pemerintah, dan fasilitas baru. Bila diperlukan, PNM akan melakukan penerbitan MTN kembali. (Very)

 

Artikel Terkait