Pojok Istana

Jokowi: Keluarga dan Anak-anak Saya Juga Pelaku UMKM

Oleh : very - Rabu, 28/11/2018 18:01 WIB

Presiden Joko Widodo menutup Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2018, di Hotel Alila Solo, Rabu (28/11). (Foto: Ist)

Solo, INDONEWS.ID -- Presiden Joko Widodo menutup Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2018, di Hotel Alila Solo, Rabu (28/11).

Dalam sambutannya, Jokowi mengaku siap mengeluarkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari Daftar Negatif Investasi (DNI). Bahkan sesampai di istana, dirinya berjanji untuk mencoretnya.

"Aspirasi dari UMKM seperti ini yang saya inginkan. Saya juga mantan UMKM, keluarga dan anak-anak saya juga pelaku UMKM. Anak saya jualan martabak dan pisang, jadi jangan ragukan lagi komitmen saya terhadap pelaku UMKM," ujar Presiden.

Pernyataan presiden disampaikan untuk menanggapi keluhan para pelaku usaha setelah dikeluarkannya paket kebijakan ekonomi XVI. Paket kebijakan tersebut dianggap dapat merugikan pelaku usaha dalam negeri. Sebab, ada sejumlah sektor UMKM yang masuk dalam relaksasi DNI. Sehingga dianggap dapat memberikan peluang bagi investor asing untuk menanamkan modalnya hingga 100 persen.

"Saya ditelepon Ketua Kadin, Ketua HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) yang komplain masalah ini. Saya katakan barangnya belum sampai ke istana, jadi Perpresnya juga belum saya tandatangani. Saya pastikan UMKM keluar dari relaksasi DNI, saya putuskan di sini, sudah," ujarnya.

Jokowi mengaku telah mendengar suara-suara dari kalangan dunia usaha baik dari Kadin maupun HIPMI terkait relaksasi DNI tersebut.

Dalam pidato penutupannya, Jokowi juga mengatakan Indonesia harus siap menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Karena situasi tersebut pasti akan berpengaruh terhadap perekonomian di Indonesia.

"Perang dagang akan berlanjut, 10 hari lalu saya menghadiri KTT APEC di Papua Nugini. Di sana saya menyaksikan bagaimana dua pimpinan dunia yakni Amerika dan Tiongkok bersitegang dan sulit dipersatukan," katanya.

Perang dagang antara Amerika dan Tiongkok, menurut dia, akan terus berlangsung. Hal ini menyebabkan terjadinya ketidakpastian ekonomi global. Indonesia harus tetap optimis, karena ada kesempatan untuk mengambil peluang dalam kondisi tersebut. Diantaranya banyak investor asal Tiongkok yang berminat menanamkan investasinya di Indonesia.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P Roeslani mengapresiasi Presiden Jokowi yang responsif terhadap kepentingan dunia usaha dan masyarakat.

"Keberpihakan presiden tidak kita ragukan lagi. Keputusan Presiden juga membawa angin segar bagi dunia usaha dan masyarakat. Saat ini semua sudah jelas dan kita mantap melangkah ke hal yang lebih penting," tandas Jokowi. 

Jokowi didampingi Mensesneg Pratikno, Menperin Airlangga Hartarto, Ketua DPR yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bambang Soesatyo serta Mentan Amran Sulaiman. (Very)

 

Artikel Terkait