Pojok Istana

Presiden Jokowi Gendong Muklis, Penyandang Disabilitas Asal Sukabumi

Oleh : very - Senin, 03/12/2018 20:58 WIB

Presiden Joko Widodo menggendong Mukhlis Abdul Holik, penyandang disabilitas asal Sukabumi berusia 8 tahun yang duduk di kelas 3 Sekolah Dasar Negeri (SDN) X Cibadak, Kabupaten Sukabumi. (Foto; Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID -- Presiden Joko Widodo menggendong Mukhlis Abdul Holik, penyandang disabilitas asal Sukabumi berusia 8 tahun yang duduk di kelas 3 Sekolah Dasar Negeri (SDN) X Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Hal ini terjadi saat Presiden menghadiri Acara Puncak Peringatan Hari Penyandang Disabilitas (HDI) 2018 yang diselenggarakan Kementerian Sosial RI di Bekasi, Jawa Barat. 

Dalam gendongan Sang Presiden, Adul yang untuk menuju sekolah harus berjalan merangkak sepanjang 3 kilometer ini tampak tersenyum. Sesekali mereka mengobrol dan tertawa. Ia telah lama memendam keinginan bertemu Presiden dan ingin menyampaikan cita-citanya. Keduanya kemudian menghampiri kerumunan penyandang disabilitas  yang telah menunggu untuk berfoto bersama. Setelah itu, didampingi Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Presiden juga mengunjungi sejumlah gerai layanan penyandang disabilitas dan berdialog dengan para Pekerja Sosial. 

"Saya berpesan kepada para penyandang disabilitas untuk selalu percaya diri meraih prestasi. Saya tanya Adul minta apa, dia bilang minta sekolah dari SD sampai kuliah. Semangat seperti ini yang harus terus kita tumbuhkan. Kita tingkatkan," kata Presiden.

Dikatakan Presiden, pemerintah memberi wadah dan ruang bagi penyandang disabilitas untuk terlibat secara aktif dalam pembangunan. Hal ini juga telah diamanatkan dalam undang-undang. Dalam pidatonya di hadapan ribuan penyandang disabilitas, Presiden meminta kepada Menteri Sosial untuk mendirikan pabrik yang kelak dapat mempekerjakan dan dikelola oleh para penyandang disabilitas. 

"Saya ingin yang konkret, yang riil. Undang-undang yang mengatur tentang hak-hak penyandang disabilitas sudah ada. Sekarang yang penting adalah implementasinya," tutur Presiden disambut tepuk tangan ribuan penyandang disabilitas, demikian halnya  penyandang Rungu Wicara bertepuk tangan dengan cara mengangkat kedua tangannya ke atas dan melambaikan ke kanan dan ke kiri.  

Ketua Umum Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Gufron Sakaril mengatakan kehadiran Presiden memberi makna yang dalam bagi para penyandang disabilitas terutama dalam pembangunan disabilitas di Indonesia.

"Kami sangat senang dengan kehadiran Bapak Presiden di tengah-tengah kami. Semoga ke depannya hak-hak penyandang disabilitas dapat terpenuhi," katanya. 

Acara Puncak Peringatan HDI 2018 dipusatkan di area terbuka Mall Sumarecon Bekasi dan dihadiri ribuan penyandang disabilitas dari berbagai usia. Mereka antusias datang dari berbagai kota untuk bertemu, berdialog, menyampaikan harapan, dan bersalaman dengan Presiden. Tema internasional HDI 2018 “Empowering Persons With Disabilities and Ensuring Inclusiveness and Equality” yang di Indonesia diterjemahkan dalam tema nasional “Indonesia Inklusi dan Ramah Disabilitas”. 

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan kampanye Indonesia Inklusi dan Ramah Disabilitas dilakukan melalui berbagai saluran media. Di media sosial, Kementerian Sosial mengajak netizen berbagi pengalaman dan kisah inspiratif memiliki keluarga atau sahabat penyandang disabilitas, jajak pendapat seputar pemahaman tentang seberapa jauh pemahaman netizen terhadap isu-isu disabilitas, serta mengajak mereka terlibat aktif dalam kampanye sosial melalui hashtag #indonesiaramahdisabiltas. (Very)

 

Artikel Terkait