Daerah

Kapendam Cendrawasih : Kabupaten Nduga Daerah Rawan Kriminalitas

Oleh : Ronald - Selasa, 04/12/2018 10:35 WIB

Kapendam XVII Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengungkapkan bahwa sebelumnya, pada bulan Oktober 2018 lalu, di Mapenduma, Kabupaten Nduga sempat menjadi tempat penyanderaan dan pemerkosaan terhadap 16 orang guru dan tenaga medis yang sedang bertugas.

Jayapura, INDONEWS.ID - Kabupaten Nduga, khususnya di Distrik Yigi, Papua memang merupakan wilayah yang masuk dalam peta rawan kriminalitas. Hal ini diakui langsung oleh Kapendam XVII Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi.

Menurutnya, wilayah Distrik Yigi berdekatan dengan Mapenduma, kabupaten Nduga, Papua. Sebelumnya, pada bulan Oktober 2018 lalu, di Mapenduma sempat menjadi tempat penyanderaan dan pemerkosaan terhadap 16 orang guru dan tenaga medis yang sedang bertugas.

“Ya, sudah masuk daerah rawan kriminalitas,” jelasnya kepada salah satu media di tanah air, Selasa (4/12/2018).

“Kelompok Kriminal Bersenjata tersebut melakukan penganiayaan dan pemerkosaan terhadap guru yang ada di bertugas disana, padahal guru tersebut sudah beberapa tahun bekerja disana untuk membina dan melayani masyarakat,” lanjutnya.

Hingga kini, perkembangan mengenai kasus 31 karyawan PT. Istaka Karya yang tewas ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) belum menemukan titik terang. Para korban yang diduga menjadi korban penembakan ini sedang melakukan pekerjaannya, yaitu membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Kabupaten Nduga, Papua.

Sementara, saat ini pihak TNI dan Polri masih dalam perjalanan menuju lokasi dari Wamena untuk memastikan informasi yang beredar tersebut.

“Dari kemarin sore pasukan sudah berangkat hanya belum ada laporan saja,” tandasnya.

Sebelumnya diiinfokan, 31 karyawan PT. Istaka Karya yang sedang membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Kabupaten Nduga, Papua dikabarkan meninggal dunia. Para korban diduga ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ahmad Mustofa Kamal saat dikonfirmasi dari Jayapura membenarkan pihaknya telah menerima informasi mengenai pembunuhan para pekerja proyek jembatan di Nduga. (ronald).

 

Artikel Terkait