Pojok Istana

Presiden Jokowi Hadiri Jambore Nasional Bela Negara FKPPI

Oleh : very - Jum'at, 07/12/2018 10:30 WIB

Pengurus FKPPI foto bersama Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (6/12). (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Presiden Joko Widodo pagi ini, Jumat (7/12/2018) menghadiri acara Pembukaan Jambore Nasional Bela Negara yang digelar oleh Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI- Polri Indonesia (FKPPI) di Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan. Acara tersebut akan berlangsung pada tanggal 7-9 Desember 2018.

Sebelumnya, pengurus FKPPI mengundang Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (6/12). Pengurus dipimpin oleh Ketua FKPPI Pontjo Sutowo, Wakil Ketua Umum FKPPI Indra Bambang Utoyo, Sekjen FKPPI Anna Sentot.

Selain itu Ketua Badan Bela Negara FKPPI Bambang Soesatyo,  Ketua DPRD DKI Jakarta  Prasetyo Edi Marsudi,  Ketua FKPPI  Oman Raflies, Ketua FKPPI Devi Andita.

"Bela negara merupakan satu sikap yang harus dimiliki oleh setiap warganya karena kokoh atau lemahnya suatu bangsa tergantung dari sikap dari rakyatnya," kata Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo usai pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta,  Rabu. 

Menurut dia,  dengan latar belakang itu, sikap bela negara sebagai komitmen warga negara harus terbangun. 

Jambore Bela Negara,  katanya, merupakan upaya dalam rangka meningkatkan kesadaran warga negara dalam bela negara karena masalah bela negara tidak cukup hanya dengan masalah pengetahuan belaka. 

"Harus menjadi sikap dasar, mental, dari setiap warga negara. Untuk itu, tidak cukup hanya dengan ada UU, perlu diorganisasi, dikonstruksi secara sosial dan politik," katanya.

Ia menyebutkan catatan dari beberapa sumber termasuk Lemhannas, menunjukkan semangat bela negara turun. 

"Tantangan sekarang tak terbatas pada tantangan dalam bentuk militer, tantangan-tantangan dalam bentuk nonmiliter jauh lebih dahsyat, jauh lebih mematikan dibanding tantangan militer. Oleh karena itu, peran serta masyarakat menjadi sangat vital dan harus muncul di mana-mana," katanya. 

Pontjo mengatakan kehadiran Presiden Jokowi yang kegiatannya sangat sibuk, sangat besar artinya untuk menambah semangat peserta jambore terutama dari daerah-daerah.

Ia menyebutkan di tengah kesibukan, Presiden Jokowi akan menyediakan waktu untuk datang.  

"Beliau menghargai upaya ini sebagai bentuk konkret meningkatkan bela negara yang  dimiliki setiap warga negara," katanya. 

Pontjo mengatakan, ada 1.300 peserta yang hadir dari seluruh provinsi di Indonesia. Mereka datang dengan biaya sendiri, sementara panitia di pusat hanya menyediakan perkemahan. 

Pontjo menegaskan dari serial diskusi yang digelar organisasi itu menunjukkan bahwa ketahanan nasional Indonesia kurang tangguh. 

"Percuma membicarakan kemajuan ekonomi dan politik kalau ketahanan nasional kurang tangguh. Ini yang harus kita perhatikan, harus menjadi pengetahuan umum supaya kita sadar dan waspada," kata Pontjo. (Very)

Artikel Terkait