Bisnis

Pemerintah Bantah Jika Pertumbuhan Ekonomi Saat Ini Stagnan

Oleh : Ronald - Rabu, 12/12/2018 22:35 WIB

Asisten Staf Khusus Presiden Fajar Irawan membantah jika pertumbuhan ekonomi di pemerintahan yang sekarang mengalami stagnasi. Menurut Fajar, sejak tahun 2015 hingga saat ini, pertumbuhan ekonomi terus mengalami pertumbuhan meski ditengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu ini. Hal ini disampaikanya pada acara KAHMI Economi Forum yang diadakan di Kantor KAHMI Center, Antasari, Jakarta Selatan, Rabu (12/12/2018).

Jakarta, INDONEWS.ID - Tahun 2019 yang tinggal beberapa pekan lagi, menandakan bahwa hampir satu periode sudah pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla berkuasa. Selama perjalanan satu periode ini, banyak kalangan yang masih menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi mengalami stagnasi. Bahkan beberapa diantaranya menyebutkan jika pertumbuhan ekonomi ini masih jauh dari target yaitu tujuh persen,seperti yang pernah dicanangkan Jokowi pada masa kampanye di tahun 2014.

Meskipun demikian, setelah empat tahun berjalan pemerintahan ini, Asisten Staf Khusus Presiden Fajar Irawan membantah jika pertumbuhan ekonomi di pemerintahan yang sekarang mengalami stagnasi. Menurut Fajar, sejak tahun 2015 hingga saat ini, pertumbuhan ekonomi terus mengalami pertumbuhan meski ditengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu ini.

Fajar menyebutkan bahwa di tahun 2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia menanjak sebesar 4,88 persen dan terus meningkat menjadi 5,02 persen ditahun 2016. Sementara ditahun 2017, ekonomi Indonesia juga kembali menguat diangka 5,07 persen. Tidak puas sampai disitu, pada kuartal III tahun 2018, pertumbuhan ekonomi semakin menanjak diangka 5,17 persen.

Fajar menilai bahwa peningkatan angka ini tentu saja lebih baik dibanding dengan capaian pertumbuhan ekonomi di pemerintahan sebelumnya, khususnya pada periode 2010-2014 yang terus mengalami penurunan dari angka 6,22 persen menjadi 5,01 persen.

"Dibawah pemerintahan sekarang, periode 2014-2018 trennya positif dan stabil. Itu harus jadi poin penting yang harus dibaca. Jadi memang ini beda dengan janji pada saat kampanye di tahun 2014 lalu. Tapi enggak ada yang bisa memprediksi gejolak ekonomi kedepan. Untungnya kita masih bisa tumbuh positif," kata Fajar pada acara KAHMI Economic Forum yang diadakan di Kantor KAHMI Center, Antasari, Jakarta Selatan, Rabu (12/12/2018).

Terakhir, Fajar menegaskan jika kuantitas pertumbuhan ekonomi ini pada dasarnya tidak begitu penting. Menurutnya, kualitas dari pertumbuhan ekonomi inilah yang seharusnya terus dijaga sehingga mampu stabil meskipun ditengah gejolak perekonomian global yang ada. (ronald)

Artikel Terkait