Bisnis

Inilah Tantangan Ekonomi Indonesia Pada Tahun 2019

Oleh : Ronald - Kamis, 13/12/2018 13:25 WIB

Destry Damayanti menilai, pemerintah harus jeli melihat industri apa saja yang dapat diandalkan pada 2019. Selanjutnya mengaitkan industri tersebut dengan pendidikan vokasi sehingga industri dan dunia pendidikan beriringan.

Jakarta, INDONEWS.ID - Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Destry Damayanti mengatakan bahwa tantangan Indonesia pada 2019, menurut dia ialah pembangunan sumber  daya manusia (SDM) dan peningkatan inovasi terutama industri teknologi.

"Sektor-sektor strategis seperti agriculture, fishery, pariwisata ternyata masih didominasi oleh level-level pekerja yang masih rendah. Kita berharap human capacity building semestinya jadi PR buat pemerintah," ujar Destry
saat ditemui di Gedung Kahmi Centre, Jakarta Selatan, Rabu (12/12/2018).

Destry menilai, pemerintah harus jeli melihat industri apa saja yang dapat diandalkan pada 2019. Selanjutnya mengaitkan industri tersebut dengan pendidikan vokasi sehingga industri dan dunia pendidikan beriringan.

"Jadi pemerintah harus lebih ke mikro melihat industri mana saja yg bisa diandalkan di 2019. Kemudian dikaitkan dengan  pendidikan vokasi yang mengarah ke sektor-sektor itu. Ini agar program link and match bisa jalan, petakan supply dan demand," ia menambahkannya.

Terlepas dari itu semua, ekonom yang juga merupakan Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ini turut mengapresiasi kinerja ekonomi Indonesia di bawah pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) pada 2018.

Destry menilai, ada beberapa indikator ekonomi Indonesia yang membaik pada 2018. Hal itu antara lain inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

"Pencapaian perekonomian di 2018 itu menurut saya cukup baik. Keseluruhan untuk kuartal keempat pertumbuhan ekonomi kita perkirakan 5,1 persen itu achievable. Kemudian inflasi di 3 persen, itu sudah cukup baik," ujarnya.

Dengan kondisi ketidakpastian global yang tidak bersahabat, Destry menilai pemerintah cukup baik merespons dan mempertahankan ekonomi dalam negeri. Ini ditunjukkan dari segi fiskal.

"Dari segi fiskal lebih produktif ya, kelihatan dari deposit budget yang diperkirakan lebih rendah dari perkiraan awal 2,2 persen. Kemudian kita lihat dari penerimaan, khususnya penerimaan pajak dengan pencapaian di atas 90 persen itu buat kita juga prestasi sekali," ujar dia.

"Jadi perekonomian 2018 ini kita pikir sudah on track," tutupnya. (ronald)

Artikel Terkait