Nasional

Delegasi BKSAP DPR RI Kunjungi Amman Chamber of Commerce

Oleh : very - Kamis, 20/12/2018 21:50 WIB

Dipimpin oleh Juliari P. Batubara, delegasi BKSAP yang didampingi oleh Dubes RI Andy Rachmianto diterima oleh Vice Chairman Nafez S. Alayyan dan Board Members ACC, pada Rabu, 19 Desember 2018. (Foto:Ist)

Yordania, INDONEWS.ID -- Sebagai rangkaian dari kunjungan kerja ke Yordania, delegasi Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menyambangi Amman Chamber of Commerce (ACC) untuk membahas perkembangan hubungan perdagangan, investasi dan pariwisata RI-Yordania, serta upaya-upaya yang dapat dilakukan bersama dalam rangka menguatkan hubungan bilateral kedua negara yang telah terjalin sejak lama.

Dipimpin oleh Juliari P. Batubara,  delegasi BKSAP yang didampingi oleh Dubes RI Andy Rachmianto diterima oleh Vice Chairman Nafez S. Alayyan dan Board Members ACC, pada Rabu, 19 Desember 2018.

Juliari menekankan bahwa kedua negara harus bersinergi untuk mengembangkan pertukaran perdagangan yang dinilai masih terlalu kecil.

“Yordania dapat menjadi pintu masuk bagi produk-produk Indonesia untuk dipasarkan di kawasan Timur Tengah, termasuk Uni Eropa dan Amerika Serikat, karena telah memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Yordania. Demikian pula dengan Indonesia yang dapat dijadikan pintu masuk bagi produk-produk Yordania di wilayah Asia Tenggara, yang berpenduduk sebanyak 700 juta jiwa,” ujar Juliari. 

Juliari menambahkan bahwa Indonesia memiliki industri besar seperti otomotif dan pesawat terbang yang dapat dimanfaatkan oleh Yordania. Indonesia telah mengekspor produk-produk kendaraannya ke berbagai negara, termasuk ke Yordania dan beberapa negara Timur Tengah.

Sementara itu, Dubes Andy menjelaskan bahwa Indonesia memiliki perusahaan-perusahaan konstruksi yang berpengalaman dalam melaksanakan proyek-proyek konstruksi di beberapa negara dengan hasil yang memuaskan. Tentunya, kerja sama di bidang konstruksi juga dapat dikembangkan antara Indonesia dan Yordania.

Sementara itu Nafez menekankan bahwa perusahaan-perusahaan konstruksi Indonesia dapat berpartisipasi pada proyek-proyek pembangunan kembali Suriah dan Irak pasca perang, yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Perusahaan konstruksi Indonesia tersebut disarankan untuk menanamkan modalnya terlebih dahulu dan bermitra dengan pengusaha di Yordania, sehingga pada saat proyek rekonstruksi Suriah dan Irak dimulai, perusahaan Indonesia tersebut dapat langsung berpartisipasi secara aktif.

Selain perusahaan konstruksi, Nafez juga berharap perusahaan-perusahaan Indonesia di sektor lainnya dapat pula mengembangkan sayap bisnisnya ke Yordania.

Nafez juga mengajak Juliari dan Dubes Andy untuk mendorong pihak-pihak terkait meningkatkan saling kunjung wisatawan kedua negara. Diakui bahwa Yordania sangat bergantung kepada sektor pariwisata dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengingat keterbatasan sumber daya alam yang dimiliki Yordania. (Very)

Artikel Terkait