Nasional

Buka 2 Sekolah, Dirjen Bimas Katolik: Saya Ingin Palue Mendunia di Dunia Akademik

Oleh : very - Sabtu, 22/12/2018 21:45 WIB

Dirjen Bimas Katolik Eusabius Binsasi besama seorang siswa, di Palue, Sabtu (22/12). (Foto: Ist)

 

NTT, INDONEWS.ID --- Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Ditjen Bimas Katolik membuka dua lembaga pendidikan di Pulau Palu’e, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Kedua lembaga pendidikan itu terdiri dari lembaga pendidikan setingkat SMA dan sebuah Taman Kanak-Kanak (TK) Seminari. 

Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Katolik telah mengukir sejarah melalui lahirnya Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK)  Santo Benediktus melalui Keputusan Dirjen Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agma RI NO 1712 Tahun 2018 .

“Ini menjadi simbol kehadiran negara menjawab cita-cita dan kerinduan masyarakat Palue selama ini. Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Katolik bertekad mencerdaskan anak bangsa di Pulau Nusa Lua Palue ini,” kata Dirjen Bimas Katolik Eusabius Binsasi di Palue, Sabtu (22/12).

Eusabius Binsasi menegaskan, membangun lembaga pendidikan di pelosok negeri seperti Palue adalah panggilan hati sebagai seorang abdi negara dan pelayan masyarakat yang sejalan dengan cita-cita dan visi luhur Nawacita Presiden Joko Widodo untuk membangun dari pinggiran, dari daerah 3T. 

“Saya ingin agar tarian Rokatenda dari Palue yang sudah terkenal itu menjadi inspirasi agar anak-anak Palue juga bisa mendunia di dunia akademik,” ungkap Eusabius yang pernah menjadi kepala kantor agama di Kabupaten Sikka itu. 

Eusabius menyatakan, Pulau Palue sebagai pulau yang penduduknya 100% beragama Katolik itu harus juga mampu menjadi 100% warga Indonesia yang Pancasilais. Menjadi manusia yang Katolik 100%, Indonesia 100% dan Pancasilais adalah menjadi generasi yang cerdas, bijaksana, dan menjaga keutuhan NKRI. 

Masyarakat Palue bersukacita menyambut langkah positif Ditjen Bimas Katolik itu. Masyarakat 8 Desa di wilayah kecamatan Palue memadati acara penyerahan Izin Operasional SMAK Santo Benediktus dan Taman Seminari Ave Maria Bintang Laut Uwa oleh Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI kepada Yayasan penyelenggara yang terdiri dari Bupati Sikka,  Kakanwil Kemenag NTT dan KaKanKemenag Kabupaten Sikka. 

“Kami bersyukur sudah terlayani masalah Pendidikan. Kami masih butuh listrik dari PLN, biar anak anak kami bisa tenang belajar,” kata Leonardus Paji, seorang warga yang sempat hadir.

Warga juga berharap datangnya jaringan telekomunikasi, air bersih, pelayanan kesehatan, dan pelayanan publik dasar lainnya. (Very) 

Artikel Terkait