Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi mengatakan proses produksi rencananya akan dilakukan pada pertengahan Januari 2019 atau setelah KPU mendapat kepastian tidak adanya sanggahan dari perusahaan yang tidak terpilih dalam proses lelang. Ruang untuk sanggahan sendiri diberikan KPU sejak 7 Januari 2019.
Jakarta, INDONEWS.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyampaikan akan memproduksi surat suara dari desain akhir yang telah ditandatangani oleh peserta Pemilu 2019 pada pertengahan Januari 2019. Hal ini disampaikan langsung oleh Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi dalam keterangannya pada Minggu, (6/1/2019).
“Jadi desain surat suara hari inilah yang telah divalidasi dan di approval, yang akan naik cetak mulai pertengahan Januari nanti,” kata Pramono.
Menurutnya, proses produksi rencananya akan dilakukan pada pertengahan Januari 2019 atau setelah KPU mendapat kepastian tidak adanya sanggahan dari perusahaan yang tidak terpilih dalam proses lelang. Ruang untuk sanggahan sendiri diberikan KPU sejak 7 Januari 2019.
Sampai saat ini Pramono menyebut telah ada perusahaan pemenang lelang sementara yang siap untuk memproduksi surat suara untuk kebutuhan pemilu.
“Ruang sanggahan agar proses ini lebih transparan, terbuka dan hasilnya efisien. Nanti kita juga akan sampaikan secara terbuka efisiensi terkait surat suara ini,” tambah Pramono.
Usai diproduksi selama 60 hari atau selesai pada 15 Maret 2019, surat suara tersebut nantinya akan didistribusikan oleh perusahaan pemenang lelang agar disortir oleh KPU ditingkat kabupaten/kota. Selanjutnya dilakukan pengepakan, kemudian disimpan kedalam tiap-tiap kotak suara yang akan dikirim ke kecamatan, kelurahan hingga TPS.
“Itu prosesnya satu bulan sebelum 17 April 2019,” imbuhnya.
Dirinya juga memastikan proses ini akan berlangsung tepat waktu, meskipun ada pemunduran proses produksi dua minggu.
”Itu sudah masuk dalam range kita jadi meski ada pemunduran dua minggu tidak pengaruhi apa-apa. Jadi itu sudah masuk bagian janji kita,” tandasnya. (ronald)