Nasional

Masuki Tahun Kelima, Revolusi Mental Semakin Diperkuat

Oleh : very - Senin, 14/01/2019 11:32 WIB

Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan, Nyoman Shuida. (Foto: ist)

Masuki Tahun Kelima, Revolusi Mental Semakin Diperkuat

Jakarta, INDONEWS.ID --- Pemerintah terus mendorong penguatan implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental sebagai gerakan sosial berbasis gotong royong. Selama 4 (empat) tahun, beberapa capaian menunjukkan perkembangan positif yaitu dengan meningkatnya perbaikan layanan masyarakat, seperti pengurusan SIM, STNK, KTP, sertifikat dan surat lainnya yang semakin cepat.

“Belum lama ini, pemerintah kembali menyelenggarakan seleksi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui Computer Assisted Test (CAT). Upaya untuk menguatkan komitmen tranparansi penerimaan CPNS ini adalah salah satu wujud semangat Revolusi Mental,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan, Nyoman Shuida.

Selain CAT, berbagai layanan publik kini dapat diakses secara online. Hingga 2019, tercatat sekitar 100 layanan berbasis online seperti paspor online, e-filing, LAPOR (Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Masyarakat) yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Penyelesaian pengaduan masyarakat juga sudah memanfaatkan jaringan komunikasi elektronik.

“Ini adalah komitmen pelayanan pemerintah yang terwujud dalam program revolusi mental, khususnya Gerakan Indonesia Melayani,” tambah Nyoman.

Penguatan program-program kesejahteraan melalui Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar juga terus dilakukan. Sebagaimana diketahui, Revolusi Mental adalah gerakan sosial bersama untuk merubah karakter bangsa. Gerakan ini telah dimulai sejak terbitnya Inpres Nomor 12 Tahun 2016.

“Sosialisasi untuk mengajak masyarakat membiasakan hidup bersih dan tertib juga terus disosialisasikan melalui Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib,” tambah Nyoman.

Pemerintah juga melakukan berbagai upaya revitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum dan menguatkan tata kelola lahan gambut untuk mengatasi kebakaran hutan, terbukti dengan menurunnya titik api yang menyebabkan kebakaran.

Pemerintah melalui Kemenkes juga terus mensosialisasikan Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) yang mengajak masyarakat melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, mengkonsumsi buah, sayur dan memeriksakan kesehatan secara rutin. Ajakan untuk mengurangi sampah plastik juga diakukan dengan mendirikan 4.280 bank sampah di 30 Provinsi.

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Revolusi Mental juga mengimplementasikan Gerakan Indonesia Mandiri. Hal ini terlihat semakin mudahnya akses ekonomi masyarakat melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan penerapan Bunga Murah dengan penurunan suku bunga dari 9 persen di tahun 2017 menjadi 7 persen di tahun 2018. Kemudahan dalam berusaha juga terlihat melalui penerapan Online Single Submission.

“Melalui berbagai kemudahan ini, terjadi peningkatan Indeks Daya Saing Global Indonesia ke peringkat 45 dari 140 negara pada tahun 2018,” tambah Nyoman.

Pemerintah juga berkomitmen melakukan pemerataan pelayanan di seluruh Indonesia. Salah satunya dengan perluasan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Seruan untuk menangani informasi bohong (hoax) juga dilakukan dengan peluncuran stophoax.id.

Tentu masih banyak hal yang harus terus dibenahi dan tak henti menjaga kondisi yang sudah dapat diwujudkan karena pada dasarnya Gerakan Nasional Revolusi Mental adalah kesinambungan dan hubungan yang tak terputus. (Very)

 

Artikel Terkait