Nasional

Soal Debat Pilpres, Pengamat: Paling Panas Isu Korupsi dan HAM

Oleh : hendro - Kamis, 17/01/2019 18:31 WIB

Para pasangan Capres dan Cawapres (istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Debat awal diprediksi akan berat. Dimana kedua capres bakal menggunakan isu past (masa lalu), present  (saat ini) akan menyerang lawan. Kalau dikubu Jokowi akan mempertanyakan pemecatan Prabowo dan dosa masa lalu yakni diduga keterlibatannya dalam kasus penculikan aktivis pasca reformasi 98. Selain itu ada tiga isu besar HAM yakni pelanggaran Mass Lalu, Agraria/Pertanahan serta Natural Recources (Sumber Daya Alam). Demikian dikatakab pengamat Politik Indonesian Public Institute, Dr Jerry Massie MA, PhD

Menurut Jerry, perang isu HAM akan menarik begitu pula kasus korupsi. Sampai kini kasus mega korupsi Bank Century yang merugikan uang negara sebanyak Rp7,8 triliun. Saya prediksi ini akan diangkat ke publik.

"Sulit untuk menuding dan menyalahkan Jokowi pasalnya kasus ini di era pemerintahan Presiden SBY. Pertanyaan saat itu kenapa KPK takut mengungkap dan membongkarnya?," Katanya kepada INDONEWS di Jakarta, Kamis (17/1/2019).

Jerry menilai, untuk korupsi juga bakal menyentil kasus korupsi Meikarta. Dimana melibatkan Lippo Grup dan juga Bupati Bekasi yang statusnya sebagai tersangka. "Nah, siapapun presidennya dia harus membongkar kasus ini," ungkapnya.

"Saya yakin ada para mafia raksasa yang ikut terlibat dalam skandal ini. Ada lagi paling akan diangkat misakan kasus BLBI. Semua ini akan dipolitisasi dan di polarisasi lawan politik. Sang petahana harus hati-hati juga saat memberikan point of view atau sudut pandangnya," tuturnya .

Selain itu, tambah Jerry,  paling tidak akan diungkap dalam debat yakni kasus korupsi suap reklamasi di Jakut Rp2 M dan juga pembelian lahan RS Sumber Waras Rp191 Miliar.

"Tapi saya nilai dibawah pemerintahan Jokowi Rp1,5 triliun diselamatkan KPK, 8290 tersangka Pungli, 5070 OTT KPK dengan jumlah uang yang diamankan Rp320 Miliar. Jadi Jokowi bisa dibilang sukses dalam penanganan korupsi. Ini bisa dibilang pencapaian yang baik,"tutupnya. (Hdr)

Artikel Terkait