Politik

Wartawan Awali Budaya Terima Kasih untuk Para Tokoh Senior Bangsa

Oleh : very - Minggu, 27/01/2019 14:30 WIB

Tiga dari tujuh penerima ucapan “TERIMA KASIHKU KEPADAMU”yang diselenggarakan Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia dalam acara “Buka Tahun Bersama” ke-14 Tahun 2019, di Gedung Dwi Warna, Lemhannas RI, Jumat (25/01/2019). Dari Ki-ka: Letjen TNI (Pur) Sayidiman Suryohadiprojo, Sinta Nuriyah dan Martha Tilaar. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) mengawali dan mendorong budaya terima kasih kepada para tokoh senior bangsa yang hidupnya telah diabdikan sehingga mewarnai perjalanan panjang Indonesia. Seluruh bangsa diajak untuk tidak melupakan mereka yang secara tulus, iklas, dan berintegritas mengabdikan dirinya demi masa depan bangsa dan negara.

Wujud sikap terima kasih itu dikemas dalam bentuk pemberian penghargaan bertemakan “TERIMA KASIHKU KEPADAMU” dalam acara Buka Tahun Baru Bersama Ke-14 Tahun 2019 di Gedung Dwi Warna, Lemhannas RI, Jakarta, Jumat (25/01/2019). Mereka yang menerima adalah, Sayidiman Suryohadiprojo, Sinta Nuriyah Wahid, Buya Syafii Maarif, KH A. Mustofa Bisri, Harry Tjan Silalahi, Martha Tilaar, dan Jusuf Kalla.

“Ini hajatan kita semua dari generasi yang muda, jauh lebih muda daripada para tokoh tersebut. Yang punya gawe para wartawan, yang jadi host wartawan. Namun yang menyampaikan penghargaan adalah para tamu. Melalui para tokoh ini juga, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada para tokoh bangsa di seluruh Indonesia yang hidupnya telah diabadikan kepada bangsa dan negara,” ujar Putut Prabantoro, Ketua Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia.

Yang dimaksud penyampai penghargaan adalah Laksda TNI Edi Sucipto (IKAL PPSA XXI dan Gubernur AAL yang baru), Thomas Yusman (IKAL PPSA XXI dan Ketua Umum Kadin Provinsi Babel), Saraswati Rahayu (Puteri dari Hasyim Djojohadikusumo), Ferdinandus Setu (Plt. Kepala Biro Humas Kemekominfo), Alicia Maria Solangia Djilin (Finalis Miss Indonesia dari Sulawesi Barat), Hargo Mandirahardjo (Ketum PP Ikatan Sarjana Katolik Indonesia), Teguh Santosa (aktivis Muhammadiyah dan Wartawan Senior RMOL), Ariessetyanto Nugroho (pimpinan Universitas Mercu Buana), Maya Damayanti (Pengusaha), Febby Mahendra Putra (Wartawan Senior Tribunnews.com), Dade Salmtessy (Presenter dari MetroTV) dan Katharina Reni Lestari (Wartawan UCANews).

“Dengan tema Terima Kasihku Kepadamu, para wartawan juga ingin memohon doa restu dari para pelaku sejarah tersebut untuk melanjutkan perjalanan mereka, yakni mengabdi, mencintai dan menjaga NKRI tanpa lelah sebagaimana mereka melakukannya. Kami ingin menegaskan, tidak ada seorangpun yang mampu hidup sendiri tanpa orang lain. Pada akhirnya sejarah juga yang mencatat bagaimana kenegarawan seorang tokoh akan terjadi. Sejarahlah yang kelak akan memilih tokohnya sendiri dan bukan kita,” ujar Putut Prabantoro, yang juga alumnus Lemhannas PPSA XXI.

Hadir dalam acara ini antara lain adalah Letjen TNI (Pur) Kiki Syahnakri (Ketum Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat-PPAD), Gus Fadel Irawan, DR J Kristiadi, M. Abdullah Darraz (Direktur Eksekutif Maarif Institute), Aris Sudjatmiko (Direktur PJT II), Mayjen TNI I. Nyoman Cantiasa (Danjen Kopassus yang baru), Marsma TNI Gustav Broogman (mewakili WAKASAU), Brigjen TNI Tri Hartanta Nugraha (Mabes AD), Franciscus Welirang (Pengusaha) , PP Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI), dan PP Pemuda Katolik.

Selain itu, PP Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Keluarga Kawanua Katolik (KawKat), Caturida Meiwanto Doktoralina (Ketua Asosiasi Dosen dan Guru Indonesia Provinsi Banten), Mayjen TNI Ivan Pelealu (TAJI Strategis Lemhannas RI), Tuan Guru Udin  (pengasuh pondok pesantren, Ishlaah Al-Ummah, Lombok Barat), Lily Wasitova (Ketua Program Working Group Vocational Education YIJ), DR Jimmy Usfunan (Universitas Udayana) dll.

“Kami mengawali budaya terimakasih kepada mereka yang sudah lanjut usia. Pak Sayidiman Suryohadiprojo usianya sudah 91 tahun. Dalam usia yang mendekati 100 tahun, beliau masih memikirkan  negara dan bangsa dengan menerbitkan buku MASYARAKAT PANCASILA. Hal yang luar biasa. Ibu Martha Tilaar yang usianya lebih dari 80 tahun ternyata telah mempercantik wajah Indonesia melalui make-up bagi para anggota Paskibraka selama 32 tahun. Pak Jusuf Kalla beliau orang luar bisa karena dua kali menjadi Wapres untuk dua presiden yang berbeda. Sudah pasti selama dua kali menjadi Wapres, Pak Jusuf Kalla memberi warna dan arah perjalanan bangsa dan negara,” tegas Putut Prabantoro. (Very)

Artikel Terkait