Daerah

BNPB : Wapres JK Berikan Arahan Untuk Fokus Pada Percepatan Penanganan Darurat Dan Pasca Bencana

Oleh : Ronald - Minggu, 27/01/2019 18:15 WIB

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dampak bencana tersebut tercatat 68 orang meninggal, tujuh orang hilang, 47 orang luka-luka, dan 6.757 orang mengungsi.

Jakarta, INDONEWS.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Minggu (27/1/2019), mencatat sedikitnya ada 188 desa terdampak bencana banjir, longsor dan juga puting beliung di 71 kecamatan yang tersebar di 13 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.

Belasan daerah antara lain seperti Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap , Bantaeng, Takalar, Selayar, dan Sinjai.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dampak bencana tersebut tercatat 68 orang meninggal, tujuh orang hilang, 47 orang luka-luka, dan 6.757 orang mengungsi.

Bencana itu juga merusak 550 unit rumah rusak dengan rincian 33 unit hanyut, 459 rusak berat, 30 rusak sedang, 23 rusak ringan, dan lima rumah tertimbun. Selain itu, 5.198 unit rumah terendam, 16,2 km jalan terdampak, 13.326 hektare sawah terdampak dan 34 jembatan, 2 pasar, 12 unit fasilitas peribadatan, 8 fasilitas pemerintah, dan 65 unit sekolah

“Daerah yang paling parah mengalami dampak banjir dan longsor adalah Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Jeneponto, Marros dan Wajo,” kata Sutopo.

Dia mengatakan, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Kepala BNPB sudah ke Kantor Gubernur Sulsel untuk mendapatkan penjelasan penanganan bencana di provinsi tersebut.

“Kemudian Wakil Presiden bersama Kepala BNPB meninjau ke beberapa lokasi bencana dan Bendungan Bili-Bili untuk mendapatkan penjelasan kondisi bendungan. Beberapa arahan Wakil Presiden dan Kepala BNPB diberikan kepada Pemda untuk percepatan penanganan darurat dan pascabencana,” kata Sutopo.

Sebagaimana diketahui, penanganan darurat bencana yang melanda wilayah Sulawesi Selatan terus dilakukan.

Meski banjir yang melanda sejak Selasa (22/1/2019) sudah surut, ribuan warga masih berada di pengungsian karena kondisi rumah rusak dan lingkungan penuh lumpur. Beberapa warga merasa lebih aman di pengungsian karena trauma dengan banjir dan longsor. (ronald)

Artikel Terkait