Pelatih Tim Nasional Indonesia U-22, Indra Sjafri yang merasa dirugikan dengan mundurnya 3 negara pada kompetisi tersebut.
Jakarta, INDONEWS.ID - Sebulan kurang dari sekarang, piala AFF U-22 2019 akan berlangsung di Kamboja tepatnya mulai 17 Februari mendatang.
Namun sedikit berbeda dari biasanya, kali ini event tersebut hanya diikuti oleh 8 negara setelah Singapura, Brunei Darussalam, dan Laos mengundurkan diri.
Hal ini tentu saja menimbulkan sebuah reaksi dari masing-masing negara peserta yang mengikutinya. Indonesia, salah satunya.
Diakui pelatih Tim Nasional Indonesia U-22, Indra Sjafri yang merasa dirugikan dengan mundurnya 3 negara pada kompetisi tersebut.
Menurut pria yang akrab disapa Coach Indra, kerugian utama tentu terkait berkurangnya jumlah pertandingan yang akan dimainkan Timnas Indonesia karena tiap grup kini hanya diisi empat negara.
Sebab menurutnya, kemungkinan terburutk jika anak asuhnya tersebut gagal melaju ke semifinal, maka Tim Garuda Muda -julukan Timnas U-22- hanya akan menjalani tiga pertandingan.
Baca juga : Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo: Penerapan Puja Indah di Daerah Tertinggal Harus Jadi Prioritas
"Jumlah bertanding saja jadi berkurang kan, seharusnya empat kali jadi tiga kali, ruginya di situ. Tentu semua tim bakal merasa rugi kalau ada yang mundur," ujar Indra Sjafriusai di Senayan, Senin (28/1/2019).
Mundurnya tiga negara tersebut memang berdampak langsung terhadap jadwal pertandingan. Panitia pelaksana akhirnya memangkas waktu penyelenggaraan dari yang seharusnya berakhir 1 Maret menjadi 26 Februari.
Dalam turnamen yang baru pertama kali diselenggarakan ini, Indonesia tergabung di grup B bersama tuan rumah Kamboja, Malaysia, dan Myanmar. Sementara grup A diisi oleh Vietnam, Thailand, Timor Leste dan Filipina. (ronald)