Jakarta, INDONEWS.ID - Dalam rangka menjalin silaturahmi, Ketua Umum Badan Kerjasama Sosial Usaha Pembinaan Warga Tama (BERSAMA), Mayjen Pol. (P) Drs. IGM Putera Astaman yang didampingi Sekjen Dr. Budiharjo, M.Si, Hadi Wibowo, S.Kom, M.M. dan beberapa Pengurus BERSAMA bertemu Prof. Dr. Haryono Suyono, MA, Ph.D didampingi dr. Moelyono Danu Prawiryo di gedung Rektorat Kampus Universitas Trilogi Jakarta Kamis, (7/2/2019).
Dalam pertemuan itu, dibahas seputar masalah kemudharatan Narkoba di tanah air yang agaknya belum memberikan hasil yang signifikan.
Menurut Mayjen Pol. (P) Drs. IGM Putera Astaman, upaya P4GN masih dilakukan sebatas kampanye publik yang kenyataannya belum mampu menekan angka penyalahgunaan barang haram ini sampai pada titik nadir.
"Konsumsi narkoba yang saat ini mencapai 6 ton/minggu, bahkan pernyataan Komisioner KPAI yang menyatakan dari 87 juta anak Indonesia (usia 18 tahun ke bawah) 5,9 juta bukan saja menjadi pecandu, di usia dini generasi milenial bahkan meningkat sudah menjadi pengedar," kata Ketum BERSAMA itu.
Sementara itu, Prof. Dr. Haryono Suyono, MA, Ph.D berencana mencari solusi dalam memperkuat ekonomi kelas bawah, yang saat ini masih berbentuk piramidal dapat berubah menjadi belah ketupat, yaitu dengan memperkuat kelas menengah.
Seperti diketahui kondisi masyarakat yang ekonominya berbentuk piramidal sangat berpotensi menimbulkan gejolak sosial.
Lebih lanjut Prof. Dr. Haryono Suyono, MA, Ph.D menambahkan, Program Laskar Masuk Desa menuju DESA BERSINAR (Bersih Narkoba) dapat bersinergi dengan Program Posdaya yang sudah dikembangkan dan sudah tersosialisasi di desa seluruh tanah air oleh Prof. Dr. Haryono Suyono. "Sehingga program tersebut menjadi suatu kekuatan masyarakat, merupakan suatu Gerakan Nasional Perang Melawan Narkoba," ujarnya.