Nasional

Sebagai Acuan Pemda, PVMBG Kemen ESDM Buat Peta Kawasan Rawan Bencana

Oleh : Ronald - Sabtu, 09/02/2019 06:35 WIB

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah membuat peta kawasan rawan bencana geologi sebagai acuan pemerintah daerah dalam mengembangkan wilayahnya.

Jakarta, INDONEWS.ID - Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema “Potensi dan Mitigasi Kebencanaan”, dilaksanakan di Gedung Auditorium BMKG, Jakarta, Jumat (08/02/2019).

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah membuat peta kawasan rawan bencana geologi sebagai acuan pemerintah daerah dalam mengembangkan wilayahnya.

"Perlu kami tekankan bahwa peta kawasan rawan bencana (KRB) ini sudah diinformasikan ke daerah. Peta KRB ini menjadi acuan dalam pengembangan suatu wilayah," ujar Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api, PVMBG, Badan Geologi Kementerian ESDM, Hendra Gunawan.

Menurutnya, pihak Badan Geologi ESDM dan instansi akan terus menggalakkan sosialisasi di daerah rawan seperti pantai barat Sumatera yang secara statistik yang dihimpun oleh lembaga ini dari tahun 1990-an sampai 2004 ini banyak kegempaan melanda di wilayah timur, tapi setelah tahun 2004 jumlah kegempaan terbanyak bergeser ke barat.

Selain itu, pihaknya secara terus menerus juga memonitor wilayah yang memiliki potensi rawan erupsi gunung berapi, dimana untuk di wilayah Indonesia ini ada 70  dari 127 gunung api aktif yang terbentang dari barat hingga timur Indonesia.

Badan Geologi melakukan hal ini sebagai bagian dari mitigasi bencana geologi seperti gempa bumi, gunung berapi dan tanah longsor. Pemetaan kawasan rawan bencana untuk mengurangi jumlah korban dan kerusakan infrastruktur.

Mengambil contoh, untuk wilayah Palu, Sulawesi Tengah, Badan Geologi juga sudah mengkaji dan memetakan bahwa wilayah ini sebagai kawasan rawan gempa dan berpotensi tsunami maupun likuifaksi.

"Beberapa daerah memang kita bisa menghindari. Tadi sudah disinggung daerah-daerah rawan tsunami seluruh daerah sudah dipetakan terutama di pantai selatan Jawa dan barat Sumatera memang rawan," jelasnya.

Tidak hanya itu, disampaikan Hendra, sebagian wilayah Jawa Barat juga tergolong paling tinggi risiko bencana tanah longsor mengingat curah hujan tinggi serta banyak warga tinggal di lereng bukit dan pegunungan.

Pihak PVMBG Badan Geologi juga menerapkan strategi mitigasi secara umum, dengan mengidentifikasi potensi, menganalisis lalu dari situ dibuatkan peta kawasan rawan bencana.

"Kami membuat peta bencana, bisa dilihat dari website Badan Geologi, di sini bisa dilihat update data teknis dari longsor erupsi gunung berapi. Badan Geologi  juga bekerja sama dengan BMKG. Di samping web kami juga membuat juga network application dan bisa di-download di Google Play," tandasnya. (ronald)

Artikel Terkait