Bisnis

BBM Satu Harga Memutar Roda Perekonomian Buru Lebih Cepat

Oleh : very - Sabtu, 23/02/2019 14:19 WIB

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial saat meresmikan SPBU Kompak di Desa Waimangit, Kecamatan Air Buaya, Kabupaten Buru, Jumat (22/2). (Foto: esdm.go.id)

Buru, INDONEWS.ID --- Kehadiran Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di wilayah Pulau Buru, Provinsi Maluku, membantu mengakselerasi roda perekonomian masyarakat setempat. Kini, masyarakat Kecamatan Air Buaya Kabupaten Buru dan sekitarnya mendapatkan BBM baik Solar maupun Premium dengan harga yang jauh lebih murah, yaitu Rp 6.450 per liter untuk jenis Premium dan Rp 5.150 per liter untuk Solar. Sebelumnya warga setempat yang mayoritas petani dan nelayan harus membeli BBM jenis Solar dengan harga sekitar Rp 10.000 dan BBM Premium dengan harga sekitar Rp 9.000.

Pemerintah sangat mengapresiasi kerja keras dan perjuangan PT Pertamina (persero) dalam merealisasikan BBM Satu Harga di daerah sulit seperti di Pulau Buru ini. "Upaya pemerataan energi melalui BBM Satu Harga merupakan usaha yang luar biasa Pemerintah dan PT. Pertamina (Persero) serta badan usaha pendamping agar mampu menggerakkan sektor-sektor ekonomi, termasuk di Buru yang masuk wilayah 3 T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal), dan ini adalah BBM Satu Harga satu-satunya di Pulau Buru," kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial saat meresmikan SPBU Kompak di Desa Waimangit, Kecamatan Air Buaya, Kabupaten Buru, Jumat (22/2).

Seperti dikutip dari siaran pers Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama, Agung Pribadi, peresmian ini juga dihadiri oleh Kapolda Provinsi Maluku, Inspektur Jenderal Royke Lumowa, Bupati Kabupaten Buru, Bapak Ramly I. Umasugi, Ketua DRPD Kabupaten Buru, Bapak Iksan Tinggap, General Manager MOR VIII PT. Pertamina (Persero), Iin Febrian, Kepala Camat Air Buaya, Bapak Karim Gailea dan beberapa pejabat Pemda setempat.

Kemudahan akses juga menjadi keberkahan lain bagi masyarakat Buru. Sebelum adanya BBM Satu Harga mereka mesti menempuh lebih dari 88 KM ke SPBU Namlea dan 60 Km ke APMS Lala Desa Waplau melalui jalur darat hanya demi mendapatkan BBM. "Ini mempermudah kehidupan perekonomian masyarakat sehingga lebih baik," ungkap Ego.

Ego menyampaikan bahwa investasi BBM satu harga tersebut kecil, jika dibandingkan efek ganda ekonomi yang tercipta di suatu daerah jika mendapat pasokan BBM satu harga. "Kalau dilihat dari biaya sepertinya mahal, tapi efek ganda dengan adanya energi yang murah, akan memutar roda perekonomian lebih cepat, industri rakyat disini akan tumbuh dan berkembang, dan tentunya PT. Pertamina tidak akan rugi dalam mendukung program Pemerintah ini" simpul Ego.

Bupati Buru, Ramly I. Umasugi mengharapkan kehadiran BBM Satu Harga di daerahnya dapat membuat ekonomi daerah stabil dan meningkat. "Kehadiran BBM Satu harga ini sangat-sangat membantu dua kecamatan, yaitu kecamatan Air Buaya dan Kecamatan Pena lise serta desa-desa pesisir di Buru Selatan, para nelayannya membeli BBM disini dengan harga pasti" ungkap Ramly.

Ramly menambahkan dengan adanya dana desa, para petani bisa memodernisasi peralatan pertanian dan peralatan tangkap ikan sehingga bisa menaikan produksinya. "Dengan modernisasi alat pertanian dan alat tangkap sehingga memerlukan BBM untuk operasionalnya, sehingga memicu pertumbuhan ekonomi disini" simpulnya Ramly.

Penyediaan BBM di SPBU Kompak Kecamatan Air Buaya Kabupaten Buru yang sudah beroperasi sejak 28 September 2018 ini dipasok dari Terminal BBM Namlea sejauh kurang lebih 100 Km atau sekitar kurang lebih 3 (tiga) jam jalan darat dengan alokasi perbulan sekitar 60 Kiloliter (KL) untuk Premium dan Solar sebanyak 20 KL. SPBU tersebut dan akan melayani sekitar 2.825 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 11.299 jiwa.

Banyak tantangan yang dihadapi PT. Pertamina (Persero) untuk mewujudkan program BBM Satu Harga tersebut, seperti aksesibilitas dan infrastruktur. Oleh karena itu, ia berharap dukungan stakeholders untuk bersama-sama menyukseskan program ini. "Kami berharap dukungan ini kepada Pemda mendukung keberadaan SPBU ini dan PT. Pertamina (Persero) untuk terus menjamin pasokan BBM ke SPBU Kompak ini," kata Ego.

Adanya SPBU di Kecamatan Air Buaya Kabupaten Buru yang melayani masyarakat dengan harga yang sama di kota-kota besar Indonesia menambah daftar kehadiran BBM Satu Harga di Maluku.

Kuota volume BBM subsidi tahun 2019 untuk Kabupaten Buru sebesar 4.979 KL untuk Minyak Solar, 7.132 KL untuk Minyak Tanah. Sedangkan kuota Volume BBM Penugasan Premium untuk Kabupaten Buru sebesar 9.097 KL. Adapun realisasi tahun 2018 seluruh penyalur BBM Satu Harga secara nasional untuk BBM Subsidi Jenis Minyak Solar sebesar 30.934 KL atau 0,20% dari realisasi nasional, sedangkan realisasi BBM Khusus Penugasan Premium untuk penyalur satu harga sebesar 54.871 KL atau 0,59% dari realisasi nasional.

Pada tahun 2017, sebanyak satu lembaga penyalur BBM Satu Harga telah dibangun di Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat. Sementara itu, 4 (empat) lembaga penyalur BBM hadir di tahun 2018, yaitu di Kecamatan Pulau-pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Kecamatan Wermaktian, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Kecamatan Aru Utara, Kabupaten Kepulauan Aru dan Kecamatan Air Buaya, Kabupaten Buru. Tahun 2019 ini, Pemerintah kembali akan membangun 3 (tiga) lembaga penyalur BBM Satu Harga di Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, Kecamatan Pulau Leti, Kabupaten Maluku Barat Daya dan Kecamatan Seram Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur.

Secara nasional, sejak tahun 2017 hingga 2019 akan dibangun 170 penyalur BBM Satu Harga, di mana PT Pertamina (Persero) telah membangun 54 lokasi di tahun 2017 dan 68 lokasi di tahun 2018. Sementara badan usaha pendamping sebanyak 3 lokasi di tahun 2017, dan tahun 2018 sebanyak 6 lokasi. Untuk tahun 2019, ditargetkan 39 Penyalur beroperasi oleh PT Pertamina, dimana 1 Penyalur telah diresmikan pada tahun 2018, 2 penyalur telah uji operasi dan 1 Penyalur oleh badan usaha pendamping. Dengan demikian sampai dengan saat ini secara keseluruhan telah beroperasi 133 Penyalur BBM Satu Harga. (Very)

Artikel Terkait