Daerah

Wah, Bunga Bangkai Di LIPI Cibodas Sudah Mekar

Oleh : Ronald - Selasa, 05/03/2019 16:01 WIB

Destri menjabarkan, bunga bangkai memiliki tiga fase siklus hidup yang terdiri dari fase vegetatif atau daun, fase dorman (istirahat), dan fase generatif (berbunga).

Cibodas, INDONEWS.ID - Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI, hari ini (4/3/2019) memiliki kabar gembira. Pasalnya, salah satu koleksi bunga bangkai (Amorphophallus titanum Becc) telah tumbuh mekar.

Ya, kuncup dari bunga yang sangat menawan ini pertama mulai muncul di akhir bulan Januari lalu. Dari pemantauan terakhir, tinggi bunga mencapai 281 centimeter dengan lebar spata mencapai 124,4 centimeter.

Sekedar informasi, sampai saat ini di Kebun Raya Cibodas telah mengoleksi 11 spesimen bunga bangkai dari beberapa daerah di Indonesia.

"Sebanyak sepuluh individu berasal dari biji pohon induk, sedangkan satu individu didapat dari hasil kegiatan eksplorasi di Sungai Manau, Taman Nasional Gunung Kerinci Seblat, Sumatera Barat,” jelas Destri, peneliti bungai bangkai Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI.

Dijelaskan Destri, bunga bangkai memerlukan waktu relatif lama untuk satu kali pembungaan.

“Perlu empat tahun untuk sekali pembungaan,” ungkapnya.

Destri menjabarkan, bunga bangkai memiliki tiga fase siklus hidup yang terdiri dari fase vegetatif atau daun, fase dorman (istirahat), dan fase generatif (berbunga).

“Amorphophallus titanum memerlukan penyerbukan silang untuk membentuk biji, karena saat masak bunga betina dan jantan tidak sama, sedangkan bunga betina dan bunga jantan masak atau siap melakukan penyerbukan hanya dalam satu malam,” ungkap Destri.

Sementara itu, perlu diketahui, berdasarkan klasifikasi dari International Union for Conservation of Nature (IUCN), Amorphophallus titanum sendiri masuk dalam kategori tumbuhan langka dan keberadaannya dilindungi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999.

“Jarangnya tumbuhan ini berbunga dan semakin jarangnya tumbuhan ini ditemukan di alam, menyebabkan kesempatan bunga ini untuk melakukan penyerbukan semakin kecil,” ujar Destri.

“Keberadaan jenis ini di Kebun Raya Cibodas sangat penting bagi upaya pelestarian, penelitian dan pengetahuan masyarakat luas,” tandasnya. (rnl)

 

Artikel Terkait