Internasional

Paska Penembakan Di Christchurch, Ini Upaya Yang Dilakukan KBRI Wellington

Oleh : Ronald - Minggu, 17/03/2019 13:40 WIB

KBRI Wellington telah membentuk Posko Sementara Paska Peristiwa Penembakan yang bekerja selama 24 jam sejak hari Jum’at, 15 Maret 2019.

Wellington, INDONEWS.ID - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Wellington hingga Sabtu (16/3/2019) pukul 22.40 waktu Selandia Baru, telah melakukan berbagai upaya terkait peristiwa penembakan di  Christchurch.

Berikut ini adalah upaya yang dilakukan KBRI Wallington : KBRI Wellington menerima kabar pukul 22.10 waktu Selandia Baru, bahwa WNI a.n. Lilik Abdul Hamid (Lilik) yang sebelumnya dilaporkan hilang, saat ini telah dikonfirmasi menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam peristiwa penembakan di Christchurch.

Tak lama setelahnya, Menteri Luar Negeri RI malam ini Sabtu (16/3/2019) telah menyampaikan belasungkawa langsung kepada Ibu Nina Lilik Abdul Hamid melalui sambungan telepon.

Disaat bersamaan, Duta Besar RI malam hari Sabtu (16/3/2019) bersama segenap masyarakat Indonesia di Christchurch mengunjungi kediaman keluarga Pak Lilik di Christchurch dalam rangka memberikan support terhadap musibah ini.

Pada sore hari, Duta Besar RI Tantowi Yahya melakukan peninjauan ke lokasi Masjid Al-Noor serta melakukan doa bersama masyarakat di taman Hagley Park yang ditujukan bagi bagi para korban serta keluarganya.

Sebelumnya, Duta Besar RI Bapak Tantowi Yahya dan tim konsuler KBRI Wellington juga telah menjenguk WNI yang menjadi korban penembakan a.n. Zulfirman Syah di RS Christchurch Public Hospital.

Zulfirman Syah telah menjalani multiple operations dan saat ini masih terus mendapatkan perawatan medis dari pihak rumah sakit. Sementara kondisi anak dari Zulfirman Syah yang juga tertembak, saat ini diketahui sudah stabil.

"KBRI Wellington mengapresiasi upaya bersama para WNI di Christchurch dalam membantu istri Bapak Zulfirman Syah selama masa perawatan Bapak Zulfirman Syah di RS Christchurch Public Hospital," jelasnya.

Untuk diketahui, KBRI Wellington terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI, khususnya Direktorat Perlindungan WNI dan BHI, untuk memfasilitasi rencana kedatangan anggota keluarga dari Indonesia yang ingin mengunjungi WNI yang terkena dampak peristiwa penembakan di Christchurch.

KBRI Wellington telah membentuk Posko Sementara Paska Peristiwa Penembakan yang bekerja selama 24 jam sejak hari Jum’at, 15 Maret 2019. Posko bertugas untuk memantau perkembangan situasi dan membantu WNI yang membutuhkan bantuan sehubungan dengan peristiwa penembakan di Christchurch.

KBRI Wellington juga membuka hotline dan menunjuk contact persons untuk dapat dihubungi selama 24 jam, yaitu:

Sdr. Rendy Ramanda (+6421 1950 980)
Sdr. Luth Anugranya (+6422 3812 065)

Untuk menghindari berita hoax, KBRI Wellington secara berkala memberikan update apabila ada perkembangan terbaru. (rnl)

 

Artikel Terkait