Gaya Hidup

Record Store Day, Perayaan Musik Rilisan Fisik

Oleh : hendro - Minggu, 14/04/2019 07:31 WIB

Sejumlah piringan hitam Indonesia bisa ditemukan di acara Record Store Day

Jakarta, INDONEWS.ID - Puluhan band independen meramaikan acara ‘Record Store Day 2019’ di Ballroom P7 Kuningan City, Jakarta pada 12 dan 13 April. Acara yang digelar dari siang hingga tengah malam ini dipadati ribuan pengunjung. 

Acara ini menggunakan dua panggung yang silih berganti menghadirkan beragam penampil, di antaranya Zeke And The Popo, Adrian Yunan dan Noh Saleh.  Sementara bazar diikuti puluhan toko musik yang menjual beragam rekaman hingga merchandise musik. 

‘Record Store Day’ adalah perayaan rilisan musik dalam format fisik seperti piringan hitam, kaset, dan Compact Disc. Pada hari tersebut, para musisi membuat rilisan spesial untuk mendukung penjualan musik dan keberadaan toko-toko musik.

Tahun ini di Indonesia, puluhan rekaman musik diedarkan bertepatan pada ‘Record Store Day’, termasuk rilis ulang/reissue  album fenomenal Harry Roesli “Ken Arok” dalam format CD.

Perkembangan digital berdampak pada turunnya penjualan musik dalam format fisik. Toko-toko musik, besar maupun kecil, satu persatu berguguran. Pada 2007 tercetuslah ide “Record Store Day” di Amerika Serikat untuk mempertahankan eksistensi toko musik. 

Perayaan ‘Record Store Day’ diadakan setiap April . Biasanya di hari tersebut dirilis rekaman-rekaman eksklusif untuk menggairahkan penjualan musik.  Di Indonesia, ‘Record Store Day’ pertama kali diadakan di Jakarta pada 2012. Kini, di tahun kedelapan, ‘Record Store Day’ telah menjadi kegiatan rutin di berbagai kota di Indonesia. 

Artikel Terkait