Nasional

Seruan Sri Sultan untuk Tak Lakukan "People Power" Lebih Bernalar Konstitusional

Oleh : very - Kamis, 18/04/2019 09:59 WIB

Sri Sultan Hamengkubuwono saat mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 15 di Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Rabu (17/4) kemarin. (Foto: Ist)

Yogyakarta, INDONEWS.ID -- Seruan untuk melakukan people power yang disuarakan oleh salah satu tokoh reformasi, Amien Rais dinilai tidak elok dan bukan pada tempatnya. Seruan seperti itu, menurut Sri Sultan Hamengkubuwono, tidak pantas dilakukan oleh seorang mantan pejabat, seperti Amien Rais.

Pengamat politik dari President University, Muhammad AS Hikam mengatakan, pandangan Ngarso Dalem (NgD), Sri Sultan Nagyogyakarta Hadiningrat, ini perlu dan juga layak diperhatikan baik oleh para elite politik maupun rakyat seluruh Indonesia.

“Pandangan NgD ini, hemat saya, lebih nalar dan Konstitusional serta konstruktif bagi bangsa dan NKRI dibandingkan dengan pernyataan tetangga sebelah beliau (Amien Rais, red.) yang mengampanyekan people power,” ujarnya.

Seperti diketahui, seruan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dilontarkan di sela-sela pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 15 di Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Rabu (17/4) kemarin.

Saat disinggung mengenai adanya wacana people power yang sering diutarakan politisi senior Amien Rais, Sultan berharap hal itu tidak terjadi. "(Pemilu) jujur dan adil kan, enggak ada alasan untuk mengatakan (pemilu) `tidak sah`," katanya seperti dikutip Kompas.com.

Menurut Sultan, seorang mantan pejabat tidak boleh mengajari hal yang menimbulkan gejolak di tengah masyarakat. "Enggak lah. Ya saya kira nggak perlu lah (people power). Kita sebagai pejabat, bekas pejabat atau apa pun tidak perlu menyampaikan-ngajari begitu. Sesuatu yang menumbuhkan gejolak, enggak sewajarnya" ucapnya.

Sultan percaya jika people power tidak akan terjadi di Yogyakarta. "Enggak ada," ucapnya.

Kepada masyarakat yang memilih, Sri Sultan HB X berharap agar warga Yogyakarta menggunakan hak pilihnya. Sultan berharap semuanya untuk menerima hasil pemilu dengan baik.

"Ya kalau saya mohon warga masyarakat Yogya (untuk) partisipasi (dalam pemilu) yang punya hak untuk memilih. Harapan saya lebih dari 80 % lah menggunakan hak pilihnya," ucapnya.

Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini mengatakan, soal menang atau kalah dalam pemilu itu hal biasa. Sehingga semua harus menerima dengan baik.

Dirinya tak mempermasalahkan jika ada gugatan pemilu, karena diberikan kesempatan dan dilindungi undang-undang. (Very)

Artikel Terkait