Direktur Blue Bird Adrianto Djokosoetono, perusahaannya akan menyediakan dua jenis taksi, yakni 25 blue bird dan sisanya lima mobil silver bird. Kedepan, perusahaan bakal kembali menambah persediaan taksi berbahan bakar listrik secara bertahap.
Jakarta, INDONEWS.ID - Sebagai bentuk komitmennya mendukung pemerintah dalam rangka ketersediaan mobil listrik, PT Blue Bird Tbk (BIRD) bakal menyediakan 30 unit taksi berbahan bakar listrik tahun ini.
Tidak tanggung-tanggung, Blue Bird juga akan menggelontorkan dana sebesar Rp40 miliar yang akan digunakan untuk infrastruktur pendukung, seperti stasiun isi ulang di kantor pusat.
Disampaikan Direktur Blue Bird Adrianto Djokosoetono, perusahaannya akan menyediakan dua jenis taksi, yakni 25 Blue Bird dan sisanya lima mobil silver bird. Kedepan, perusahaan bakal kembali menambah persediaan taksi berbahan bakar listrik secara bertahap.
"Jadi, investasi itu untuk semua. Kami kerja sama dengan perusahaan manufaktur untuk spesifikasi yang memungkinkan," ujarnya, Senin (22/4/2019).
Dijelaskan Adrianto, harga untuk satu mobil berbahan bakar listrik jauh lebih mahal ketimbang yang berbahan bakar minyak (BBM). Meskipun begitu, pihaknya akan terus berekspansi untuk memperbanyak taksi dengan bahan bakar listrik.
Tak tanggung-tanggung, perusahaan menargetkan dapat menyediakan 200 mobil listrik hingga 2020 mendatang.
"Ini bukan untuk keuntungan semata. Kami akan menghilangkan 434.095 kg emisi CO2 atau konsumsi BBM sebanyak 1.898.182 liter," terang Andrianto.
Untuk jangka panjang, dirinya menyebutkan jika perusahaan ini berkomitmen menambah 2.000 unit mobil listrik mulai 2020 sampai 2025. Dengan ribuan mobil listrik itu, ia berharap bisa meminimalisir penggunaan BBM hingga 94.909.091 liter.
"Target pemerintah 20 persen-30 persen kendaraan listrik pada 2035 mendatang. Kami punya acuan yang sama. Semoga sebelum 2035 realisasi lebih dari itu," tandasnya. (rnl)