Nasional

Forum Temu Kebangsaan ke-4, Orang Muda Tak Boleh Berpangku Tangan

Oleh : very - Minggu, 28/04/2019 19:59 WIB

Deklarasi Forum Temu Kebangsaan angkatan ke-4 resmi ditutup hari ini, di Cico Resort-Bogor, Minggu (28/4). (Foto: Ist)

Bogor, INDONEWS.ID -- Deklarasi Forum Temu Kebangsaan angkatan ke-4 yang dihadiri 76 perwakilan orang muda dari 5 organisasi lintas iman berkomitmen untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Rebulik Indonesia, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika resmi ditutup hari ini, di Cico Resort-Bogor, Minggu (28/4).

Lima organisasi ini meliputi Jaringan Gusdurian, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (PERADAH), dan Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI).

Adapun kegiatan ini resmi ditutup dengan pembacaan pernyataan deklarasi kebangsaan oleh perwakilan lima organisasi.

“Kami orang muda yang tergabung dalam Forum Temu Kebangsaan Orang Muda 2019, bertekad untuk menjaga persaudaraan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), memegang teguh Ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika,” ujar siaran pers Forum Temu Kebangsaan Orang Muda 2019, Minggu.

Sebagai aksi bersama orang muda, mereka berkomitmen antara lain untuk pertama, menjaga dan memelihara lingkungan khususnya melalui gerakan meminimalisir penggunaan plastik demi kelestarian alam.

Kedua, mengecam berbagai bentuk tindakan koruptif yang merongrong kehidupan kita sebagai bangsa.

Ketiga, berkolaborasi dengan pemangku kepentingan yang memberi perhatian pada persoalan pendidikan.

Keempat, berani menyuarakan kebenaran dengan semangat kebhinnekaan. Kelima, menjaga orang muda untuk aktif, produktif, inovatif dan berdikari dalam ekonomi kreatif melalui pemberdayaan masyarakat.

Kegiatan deklarasi ini diawali dengan upacara bendera bersama. Romo Antonius Haryanto dari perwakilan Steering Commite sekaligus sebagai Pembina upacara dalam sambutan menegaskan kembali semangat komitmen kebangsaan harus terus dirawat oleh generasi muda.

“Indonesia adalah bangsa yang besar dan beragam kearifannya dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Itulah wujud harga diri bangsa Indonesia dan tidak boleh diganggu gugat oleh pihak mana pun,” tegas Rm. Hary.

Pastor yang juga sebagai Sekretaris Eksekutif KWI menambahkan orang muda tidak bisa berpangku tangan melihat situasi bangsa yang tergerus dengan fenomena ketidakharmonisan sosial, korupsi yang terus merajalela dan ketimpangan ekonomi. “Dengan segala kemampuan yang dimiliki, orang muda harus lebih kreatif dan berdaya saing,” pungkasnya. (Very)

 

Artikel Terkait