Nasional

Atasi Banjir Bengkulu, Wapres : Pemerintah Telah Bergerak Cepat

Oleh : Ronald - Senin, 29/04/2019 22:10 WIB

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menyatakan Pemerintah telah bergerak cepat menangani 13 ribu korban banjir di Bengkulu. Hal ini disampaikannya pada saat berkunjung ke RS PMI Bogor, Jawa Barat pada Senin (29/4/2019).

Bogor, INDONEWS.ID - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menyatakan Pemerintah telah bergerak cepat menangani 13 ribu korban banjir di Bengkulu.

Menurutnya, fokus utama pada penanganan banjir di Bengkulu yaitu dengan mengevakuasi dan memberikan bantuan yang diperlukan kepada para korban yang terdampak banjir.

"Di sana sudah bergerak, kita tentu ada aparat di sana bekerja sama dengan instansi yang lain, ini memang Bengkulu itu termasuk daerah bencana juga, kadang-kadang gempa, banjir, ini pertama kali kok banjir terbesar saya dengar di Bengkulu itu," ujar Wapres Jusuf Kalla kepada sejumlah wartawan di RS PMI Bogor, pada Senin (29/4/2019).

Sementara itu, koordinasi pemulihan paska banjir pun terus dilakukan mulai dari Pemda Bengkulu, TNI, Polri, Basarnas, BNPB, PMI dan relawan.

"Ya namanya perkiraan ya, tentu antisipasi Pemerintah mempersiapkan, kitakan sudah ada aturan dan prosedur, SOP-nya sudah ada semua dan ada badan-badannya, ada Basarnas-nya, ada BNPB, selain kaya sosial, ada PMI, jadi selalu stand by urusan itu," ungkap Jusuf Kalla.

Wapres juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk turut menjaga lingkungan agar terhindar dari bencana alam yang juga disebabkan oleh ulah manusia.

Tidak hanya itu, pemerintah juga akan lebih mengawasi pertambangan di Bengkulu agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan yang berakibat pada bencana alam.

"Terutama Pemerintah lingkungan, banjir itu karena selalu akibat daripada hutan yang kurang, jadi itu akibatnya. Karena hutan itu tempat menyimpan air, kalau hujan. Kemudian, kalau masa kemarau mengalir, ini akibat macam macam upaya kebun atau tambang, ini menyebabkan lingkungan kita harus dijaga betul," tandasnya. (rnl)

 

Artikel Terkait