Nasional

Irjen Kementerian ATR/BPN, Sunrizal Buka Seminar Anti Penyuapan di Jakarta

Oleh : very - Kamis, 02/05/2019 11:24 WIB

Inspektur Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN), Sunrizal, SE,MM, CFE, CFrA, membuka secara resmi seminar sehari tentang Sistem Manajamen Anti Penyuapan SNI ISO 37001:2016 yang diselenggarakan oleh Indo Research dan Study bekerja sama dengan media online Indonews.id, di Balai Sarwono, Jalana Madrasah14 Cilandak, Kemang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (2/5). (Foto: ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID -- Inspektur Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN), Sunrizal, SE,MM, CFE, CFrA, membuka secara resmi seminar sehari tentang Sistem Manajamen Anti Penyuapan SNI ISO 37001:2016 yang diselenggarakan oleh Indo Research dan Study bekerja sama dengan media online Indonews.id, di Balai Sarwono, Jalana Madrasah14 Cilandak, Kemang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (2/5).

Dalam arahannya, Sunrizal mengatakan penindakan korupsi telah menimbulkan biaya yang sangat besar. Karena itu, baik KPK, Kepolisian, Kejaksaan maupun pihaknya saat ini fokus pada upaya pencegahan korupsi.

“Karena itu seminar yang digelar hari ini fokus pada bidang pencegahan yang bisa dilakukan oleh semua kementerian dan organisasi lain dengan misalnya membuat rambu-rambu dan sistem organisasi yang baik,” ujarnya.

Sunrizal mengatakan, dalam pencegahan banyak yang dilakukan agar membentuk lingkungan pengendalian yang baik. “Dengan struktrur yang tepat dan di tempat yang benar maka kita bisa menyusun sebuah strategi yang benar. Setelah itu melakukan analisis risiko, melakukan monitoring dan evaluasi secara terus-menerus,” ujar Sunrizal yang selama 20 tahun bekerja sebagai auditor di BPN tersebut.

Khusus terkait korupsi di ATR/BPN, katanya, banyak terjadi mark-up pengadaan barang dan jasa. Ini terjadi karena dananya sangat besar. Disamping itu, pemerintah saat ini sedang fokus pada pembangunan infrastruktur.

Selain itu, katanya, ada juga kasus terkait dengan penyalahgunaan wewenang. Hal ini misalnya terjadi dalam kasus mutasi, dan promosi jabatan.

Kasus korupsi lainnya yaitu terjadi dalam hal pelayanan. Hal itu biasanya terkait dengan pelayan kecepatan, efisiensi yang selalu berhubungan dengan kekuatan duit. Karena itu, katanya, di Kementerian ATR/BNP, pihaknya menggratiskan kegiatan pelayaanan seperti misalnya dalam pembuatan sertifikat.

Sunrizal mengatakan, pihaknya sangat antusias dengan seminar ini. Karena itu, kementeriannya akan berpartisipasi dalam kegiatan serupa di masa yang akan datang.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indo Research & Study Rio Sarwono, mengatakan berterima kasih atas animo dari Kementerian, BUMN, maupun pihak swasta dalam acara hari ini. “Acara hari ini sungguh di luar dugaan kami. Karena itu, kami mengapreasiasi atas antusiasme Anda kalian semua dalam acara ini. Acara ini juga menunjukkan bahwa spirit memberantas korupsi sudah ada pada pimpinan BUMN, Kementerian, dan seluruh perusahaan yang ada,” ujar Rio Sarwono.

Rio Sarwono mengharapkan acara ini ke depannya akan diikuti oleh lebih banyak pihak baik Kementerian, BUMN maupun perusahaan swasta.

Hadir sebagai pembicara yaitu Ir. H. Indra Prasetyo MBA, Pakar Performance Management, dan moderator Ir. Kusnia Malebari MBA, Mantan Direktur PT. Surveyor Indonesia.

Acara ini dihadiri oleh sekitar 50 peserta dari berbagai Kementerian, BUMN, dan perusahaan swasta. (Very)

Artikel Terkait