Jakarta, INDONEWS.ID - Penjelasan PDBI tentang Nomor Induk Menteri (NIM) dalam buku Kencan dengan Karma. PDBI meng inventarisasi berapa total jumlah menteri Indonesia sejak awal kabinet.
Jadi Kabinet Presidensial I didaftar, Presiden merangkap PM Bung Karno dapat NIM 001, Bung Karno di 002. Terus disusul para menteri Urutan Menlu Achmad Subarjo 003. Dst sampai 021 Menteri Negara Oto Iskandardinata.
Lalu kabinet diganti oleh Kab ke-2 yang dipimpin PM Sutan Syahrir maka dia dapat no 022. Kalau ada menteri yang sudah pernah jadi menteri di kabinet 1, dia tetap pakai NIM nya seperti Amir Syarifuddin 009 dan Ali Sastroamijoyo 010.
Nah menteri baru lagi di Kabinet Syahrir II memperoleh NIM selanjutnya. Prinsipnya yang sudah dapat NIM, tidak ganti NIM: Jadi satu menteri NIM nya satu. Maka terus sampai kabinet Kerja Presiden Jokowi,dapat NIM 656. Menteri yang sudah lebih dulu jadi ang kabinet sebelum Presiden Jokowi jadi presiden, NIMnya lebih senior dari Presiden. Nah dengan cara ini diperoleh rekap 711 menteri kabinet terakhir adalah Agus Gurmiwang Kartasasmita di no 711.
Otomatis juga nanti Wapres Maruf Amin dapat NIM 712. Seterusnya nanti menteri baru dapat NIM baru. Dari situ bisa dikembangkan banyak rekap yang menarik mas. Misalnya setelah di reinventarisasi maka terdapat 87 jendral 18 polisi, 17 laksamana 13 marsekal. 135 TNI/Polri (19%) dan 576 sipil 81%. Lalu 33 (4,6%) wanita dan 678 (95,4%) pria. 14 Keturunan Tionghoa dan 14 keturunan Arab @1,96%.
Terus diketemukan lagi 4 kekerabatan lengkap, 13 ayah anak, 3 kakak beradik 3 pasutri 2 paman kemenakan dan 1 kakek-cucu. Rinciannya ada di buku Kencan dengan Karma tersebut mas.
Christiànto Wibisono: Kekerabatan lengkap pertama ialah, Presiden kedua dengan putri sulung dan besan dengan menantu besan ( 4 orang). 3 lainnya dengan 3 anggota keluarga, yaitu Proklamator dan presiden pertama, putrinya wapres ke8 dan presiden ke-5 serta cucu Menko wanita termuda. Lalu kakak beradik Kusumaatmaja Mochtar dan Sarwono serta Armida (putri Mochtar) kemudian Ayah anak dan menantu , Ahmad Tahir, Agum Gumelar dan Linda Amalia. jadi ada 55 (7,7%) orang berkerabat dari total 711 menteri.
Lalu Indonesia pernah dan tidak mungkin lagi dikalahkan oleh negara lain dalam rekor kabinet 100 menteri dgn jumlah menteri terbanyak juga terpendek usianya dari 24 Feb 1966 - 27 Maret 1966, 32 hari. Jumlah menteri 100 orang 9 diantaranya rangkap jabatan total 109 jabatan . Ini kabinet yang dijatuhkan oleh demo mahasiswa Aksi Aksi Tritura dengan Supersemar.
Saya aktivis IPMI demo dan reporter Harian KAMI serta penulis buku sejarah Aksi Aksi Tritura yang terbit 1970 sebag buku resmi Pusat Sejarah ABRI dan Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) Dibagian terakhir juga ada perbandingan jatuhnya kabinet terpendek Bung Karno karena 15 menteri ditahan oleh Pangkopkamtib Letjen Soeharto 18 Maret 1966. Serta hukum karma, Presiden Soeharto dijatuhkan oleh 15 menterinya dalam kabinet terpendeknya (16 Maret 1998 - 21 Mei…
[4:43 PM, 5/3/2019] Kanedi Sek Wyt: Rekor Kabinet 100 Menteri 32 Hari
Penjelasan PDBI tentang Nomor Induk Menteri (NIM) dalam buku Kencan dengan Karma
Christianto Wibisono (CW): Begini lho, PDBI menginventarisasi berapa total jumlah menteri Indonesia sejak awal kabinet.Jadi, jika Kabinet Presidensial I didaftar, Bung Karno sebagai Presiden mendapat NIN 001, kemudian karena merangkap Perdana Menteri (PM) juga mendapat NIM 002. Selanjutnya disusul para menteri. Berturut-turut Menlu, Achmad Subarjo, NIM 003 dan seterusnya sampai NIM 021 yang merupakan NIM-nya Menteri Negara Oto Iskandardinata.
Lalu kabinet diganti oleh Kabinet ke-2 yang dipimpin PM Sutan Syahrir, yang mendapat No. 022. Kalau ada menteri yang sudah pernah jadi menteri di kabinet 1, dia tetap pakai NIM lamanya, seperti Amir Syarifuddin 009 dan Ali Sastroamijoyo 010.
Nah menteri baru lagi di Kabinet Syahrir II memperoleh NIM selanjutnya. Prinsipnya yang sudah dapat NIM, tidak ganti NIM-nya. Jadi satu menteri hanya mempunya satu NIM. Dan seterusnya sampai kabinet Kerja Presiden Jokowi,dapat NIM 656. Menteri yang sudah lebih dulu jadi anggota kabinet sebelum Presiden Jokowi jadi presiden, NIM-nya lebih senior dari Presiden.
Nah dengan cara ini diperoleh rekap 711 menteri kabinet di mana NIM yang terakhir adalah milik Agus Gurmiwang Kartasasmita yaitu No. 711. Dengan demikian otomatis nantinya Wapres, Ma’ruf Amin, mendapat NIM 712. Nantinya menteri baru akan mendapat NIM baru lanjutannya.
Berdasarkan hasil rekapitulasi ini banyak hal-hal menarik yang didapat. Misalnya, setelah di reinventarisasi maka terdapat 87 jenderal, 18 polisi, 17 laksamana dan 13 marsekal. Jadi totalnya terdapa 19 persen atau 135 Perwira TNI/Polri dan 81 persen atau 576 orang sipil. Lalu ada 33 wanita (4,6 persen) dan 678 pria (95,4 persen). 14 orang merupakan keturunan Tionghoa dan 14 orang keturunan Arab (@1,96 persen).
Selain itu diketemukan lagi 4 kekerabatan lengkap, yaitu 13 ayah- anak, 3 kakak- beradik, 3 pasutri, 2 paman-kemenakan dan 1 kakek-cucu. Rinciannya ada di buku Kencan dengan Karma. Kekerabatan lengkap yang pertama ialah, Presiden kedua dengan putri sulung dan besan dengan menantu besan ( 4 orang). 3 lainnya dengan 3 anggota keluarga, yaitu Proklamator dan presiden pertama, putrinya wapres ke-8 dan presiden ke-5, serta cucu Menko wanita termuda. Lalu kakak beradik Kusumaatmaja, Mochtar dan Sarwono, serta Armida (putri Mochtar).
Kemudian ada ayah-anak dan menantu, Ahmad Tahir, Agum Gumelar dan Linda Amalia. Jadi ada 55 (7,7 persen) orang berkerabat dari total 711 menteri.
Disamping itu Indonesia pernah, dan tidak mungkin lagi dikalahkan oleh negara lain, mempunyai rekor kabinet 100 menteri. Dengan jumlah menteri terbanyak dan juga terpendek usianya, dari 24 Februari 1966 sampai dengan 27 Maret 1966, atau 32 hari. Jumlah menteri 100 orang 9 di antaranya rangkap jabatan, atau totalnya ada 109 jabatan .
Kabinet yang dijatuhkan oleh demo mahasiswa, Aksi Aksi Tritura dengan Supersemar. Saya aktivis IPMI ikut berdemonstrasi dan juga sebagai reporter Harian KAMI, serta penulis buku sejarah Aksi Aksi Tritura yang terbit 1970 sebagai buku resmi Pusat Sejarah ABRI dan Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI).
Dibagian terakhir juga ada perbandingan jatuhnya kabinet terpendek Bung Karno karena 15 menteri ditahan oleh Pangkopkamtib, Letjen Soeharto, 18 Maret 1966. Serta hukum karma, Presiden Soeharto dijatuhkan oleh 15 menterinya dalam kabinet terpendeknya (16 Maret 1998 - 21 Mei 1998) hanya 66 hari.
Perhatikan keajaiban numerologi. Kabinet BK umur 32 hari dijatuhkan, kemudian 32 tahun kemudian Kabinet Soeharto umur 66 hari dijatuhkan oleh 15 menterinya sendiri. Tuhan tidak tidur tapi bekerja dalam Karma berdaulat di luar sikap kepala batu manusia sehebat apapun, Proklamator Pemimpin Besar Revolusi maupun Jendral Besar Bintang Lima; keduanya tunduk pada Providential Dei. Tuhan Yang Maha Kuasa.
(Penulis pengamat politik sosial Christianto Wibisono)