Politik

Direktur LPI Boni Hargens : Waspadai Penumpang Gelap Pasca Pilpres 2019

Oleh : Ronald - Minggu, 12/05/2019 22:59 WIB

Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menuding ada "penumpang gelap" yang ingin memanfaatkan ketegangan Pemilu 2019 untuk mengacaukan negara.

Jakarta, INDONEWS.ID - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menuding ada "penumpang gelap" yang ingin memanfaatkan ketegangan Pemilu 2019 untuk mengacaukan negara.

Meski demikian, Boni mengungkapkan keadaan tersebut bisa diatasi bila seluruh masyarakat menyadari ini bukan persoalan menang atau kalah dalam Pemilu 2019, bukan perkara ada kecurangan atau tidak.

Menurut dia, bila masyarakat Indonesia masih terbelah dengan pasangan capres 01 atau 02, maka itu tidak bijaksana.

"Kita harus bersatu. Ini bukan lagi urusan Pak Prabowo melawan Pak Jokowi. Ini sudah urusan negara melawan kekuatan yang ingin menghancurkan republik ini. Jadi seluruh rakyat Indonesia harus bersatu memberikan dukungan dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada aparat keamanan, Polri, TNI dan BIN serta KPU dan Bawaslu yang sudah bekerja dengan sangat keras dan mereka mengorbankan waktu dan tenaga mereka untuk kebaikan bangsa ini," ujarnya di Jakarta, Minggu (12/5/2019).

Namun dirinya mengkhawatirkan dengan adanya "penumpang gelap" itu yang sesungguhnya ingin memanfaatkan situasi kegalauan politik. Dimana dapat membahayakan eksistensi negara, ideologi negara termasuk eksistensi NKRI itu sendiri.

"Kepolisian sudah mengungkap ada bukti-bukti teroris JAD, bagian dari ISIS merancang bom untuk mengacaukan saat pengumuman hasil pilpres pada 22 Mei 2019. Saya kira ini indikasi kuatnya," ungkap Boni.

"Jangan sampai permainan satu dua orang kami sebut sebagai bandar politik, mengacaukan seluruh konstruksi demokrasi dan negara kita," ujarnya.

"Siapa pun yang terpilih itu adalah pilihan rakyat Indonesia dan presiden untuk semua. Mari kita hentikan dan tahan diri untuk tidak terprovokasi oleh siapa pun di luar sana yang ingin menggalang massa dan menyerbu KPU. Kita harapkan masyarakat lebih bijaksana dibandingkan para elite politik," tandasnya. (rnl)

 

Artikel Terkait