Nasional

Harga Bawang Putih Turun, Kementan Tegas terhadap Importir Nakal

Oleh : Tirto.p - Rabu, 15/05/2019 19:08 WIB

Bawang Putih Lokal

Jakarta, INDONEWS.ID – Harga bawang putih yang saat ini terus berangsur normal dan turun di beberapa daerah, mendapatkan respons positif masyarakat. Ketua Asosiasi Hortikultura Nasional, Anton Muslim Arbi memuji langkah cepat pemerintah, khususnya Kementan dalam menstabilkan harga bawang putih di pasaran.

 

"Kami berterima kasih Mentan mau segera turun tangan menambah supply bawang putih. Langkah operasi pasar yang masif di 40 lokasi berhasil menurunkan harga bawang putih. Ini sangat membantu masyarakat di tengah bulan Ramadhan", ujar Anton di Jakarta (15/5).

 

Terkait riuhnya isu wajib tanam 5 persen bawang putih bagi importir yang menyudutkan Kementan, Anton mengaku heran dengan pihak-pihak yang mendiskreditkan kebijakan wajib tanam RIPH tersebut. "Urusan harga dan perijinan impor kan adanya di Kemendag. Kenapa yang dicari-cari masalahnya hanya Kementan? Saya sudah cek sendiri di lapangan, banyak kok importir yang dengan sukarela menjalankan wajib tanam bawang putih. Kalau ada importir yang masih terus menggoyang kebijakan wajib tanam ini kan aneh. Patut diselidiki lebih lanjut siapa saja pihak dibalik ini dan apa motifnya," lanjut Anton.

 

Anton mendukung agar Kementan dan Satgas Pangan segera melakukan penindakan terhadap oknum importir yang kedapatan melakukan mangkir wajib tanam 5 persen dari total izin impor yang diperolehnya. "Kebijakan Kementan sangat bagus untuk menumbuhkan kembali semangat petani menanam kembali bawang putih seperti masa lalu. Tentunya ini akan sangat tidak nyaman bagi mereka yang senangnya impor. Kita pertanyakan keberpihakan mereka pada rakyat kecil", tambah Anton.

 

Senada dengan Anton, anggota Komisi IV DPR RI Mindo Sianipar juga mengapresiasi langkah Kementan yang telah melakukan operasi pasar dan mempersiapkan lahan produksi baru bawang putih hingga 2021. "Kami wajib mendukung kebijakan pemerintah yang positif ini. Keberpihakan pada petani terus dilakukan Kementan, dan kami senang", ujar Mindo.

 

Mindo menegaskan segala upaya khusus yang telah dilakukan Menteri Amran Sulaiman telah memberikan hasil yang positif. Mindo memuji Kementan yang telah berani melakukan blacklist terhadap 56 importir bawang nakal dan mencabut ijinnya. Pihak parlemen akan terus bersama pemerintah mengawal ketersediaan pangan nasional serta percepatan proses distribusinya.

 

Terkait penerbitan RIPH oleh Kementan, Mindo menilai prosedur yang diterapkan telah tepat. Pihaknya telah mendapatkan klarifikasi yang utuh terkait isu keterlambatan rekomendasi yang diterbitkan Kementan. Mindo sangat menyayangkan ada pihak-pihak yang menebar opini menyesatkan terkait bawang putih, padahal bisa jadi punya motif tertentu untuk kepentingan kelompoknya. "Ada pihak yang menyebut Menteri Pertanian menetapkan harga bawang putih Rp. 35 ribu per kilo. Ini kan kelihatan sekali kalau mereka tidak paham fakta lapangan. Tidak update." ungkap Mindo.

 

Kebijakan operasi pasar sangat baik dan menunjukkan empati serta kepedulian konkret Kementan terhadap konsumen. Dan saat ini fakta menunjukkan harga bisa berangsur turun di hampir semua daerah di Indonesia. Sebelumnya Kementan sudah menggelar operasi pasar murah di Pasar Induk Kramat Jati, 40 pasar DKI Jakarta dan pasar-pasar besar di Surabaya, Medan, Padang, Bandar lampung, Denpasar, Makassar, Kaltim, Sulbar dan daerah-daerah lainnya.

Artikel Terkait