MADU GALANG, NANAS ORGANIK UNGGULAN KALIMANTAN

Oleh : Tirto.p - Sabtu, 18/05/2019 11:12 WIB

PONTIANAK- Kabupaten Mempawah merupakan salah satu sentra nanas di Provinsi Kalimantan Barat. Lokasi pengembangan terdapat di Desa Galang, Kecamatan Sungai Sui Pinyuh seluas 400 hektare. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Harapan Baru adalah salah satu kelompok tani yang membudidayakan nanas organik.

"Luas lahan nanas di kelompok ini seluas 15 hektare yang terdiri dari 48 kelompok tani di dalamnya," ujar Sholeh, Ketua Gapoktan Harapan Baru. Sholeh menyebutkan, gapoktan binaannya memiliki Kelompok Tani Pengolahan Galang Sari beranggotakan 17 orang berikut Koperasi Galang Mekar Bersama yang beranggotakan 23 orang.

Gapoktan Harapan Baru telah mengembangkan budidaya nanas sejak 1990. Pada 2018 lalu telah menerapkan Prima 3 sekaligus mendapat Sertifikat Nanas Organik dari Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman, Mojokerto, Jawa Timur. Nanas varietas queen ini rasanya sangat manis, lembut dan memiliki kadar air tinggi. Pengaruh tanah gambut berdampak pada rasa buah nanas yang manis hingga dikenal dengan nama Madu Galang. Produksi nanas ini dapat mencapai 1-2 ton per hektare dan panen dapat dilakukan 3 bulan sekali.

"Selain nanas segar, produk dijual dalam bentuk olahan seperti manisan, selai, sirup, dodol, abon, kerupuk dan madu kelulut," lanjut Sholeh. Dari hasil olahan tersebut, Kelompok Tani Galangsari telah mendapat penghargaan Sida Karya dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat.

Untuk membantu proses pengolahan, Kelompok Galangsari mendapat bantuan alat penghancur nanas dari Ditjen Hortikultura. "Kami menyarankan agar petani tetap konsisten dalam penerapan Good Agricultural Practices (GAP), Good Handling Practices (GHP) untuk menghasilkan nanas organik bermutu dan mampu bersaing di pasar dalam maupun luar negeri," ujar Yasid Taufik, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hortikultura.

Sebagai informasi, data BPS menunjukkan produksi nanas nasional pada tahun 2018 mencapai 1,8 juta ton. Angka ini naik 0,53 % dari tahun 2017 dengan produksi sebanyak 1,79 juta ton.

Artikel Terkait