Politik

Teka Teki Ambulans Gerindra

Oleh : Tirto.p - Jum'at, 24/05/2019 14:16 WIB

 

Jakarta, Indonews.id – Kerusuhan dan vandalisme Rabu 22 Mei 2019 diduga melibatkan oknum dari Partai Politik. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono pada 23 Mei 2019 menyelenggarakan konferensi pers.

Pada saat itu menyampaikan adanya temuan ambulans berlogo Partai Gerindra berisi lima orang tanpa kualifikasi medis, tanpa peralatan medis justru berisi batu. Setelah diamankan dan diperiksa, didapatkan hasil bahwa tiga orang tersangka berangkat dari Tasikmalaya. Ketiga orang tersebut adalah sopir, sekretaris DPC Gerindra Tasikmalaya dan wakilnya.

Mereka berangkat ke Jakarta karena ada instruksi agar wilayah mengirim ambulans untuk membantu kegiatan 22 Mei. Di Jakarta mereka ke Jalan Tjokroaminoto dan mengangkut dua orang simpatisan. Didapati massa aksi mengambil batu dari ambulans tersebut namun kelima penumpang tidak mengetahui adanya batu.

Fadli Zon menanggapi kondisi tersebut, “Saya sangat tidak yakin bahwa itu adalah ambulans Gerindra dan diisi kemudian batu-batu. Saya kira tidak ada itu.”, ia berharap tidak ada pembunuhan karakter pada partainya.

Andre Rosiade menyangkal bahwa tidak ada instruksi untuk berangkat ke Jakarta.

Pemilik mobil tersebut yakni PT. Arsari Pratama tidak mengetahui tentang kondisi ini, mengingat perusahaan tersebut telah meminjamkan mobil tersebut ke Kesira (Kesehatan Indonesia Raya).

Jika demikian, bagaimana sebenarnya instruksi yang bekerja dalam menggerakkan ambulans terisi batu tersebut?

TAGS :

Artikel Terkait