Bisnis

Jelang Ramadan, Kementan dan PT Indoguna Kembali Gelar Bazar Daging Murah

Oleh : very - Senin, 03/06/2019 15:52 WIB

Manajer Toko Tani Indonesia Center, Kementan RI, Ibu Inti Pertiwi dan Direktur PT Indoguna Utama, Juard Effendi. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Kementerian Pertanian RI bekerjasama dengan PT Indoguna Utama, kembali menggelar operasi pasar daging murah kepada masyarakat. Acara ini berlangsung di pusat perbelanjaan Komoditas Pangan, Toko Tani Indonesia Center Jl. Ragunan P7, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (2/5/2019).

Manajer TTI Center Kementan RI, Ibu Inti Pertiwi mengatakan, kegiatan tersebut untuk membantu masyarakat yang ingin mendapatkan daging murah menyambut Lebaran Idul Fitri 1440 Hijiriah (2019). Dijelaskan, animo masyarakat untuk bisa mendapatkan daging murah sangat tinggi. Sejak subuh, pukul 05.00 WIB, masyarakat sudah mengantri di depan TTI Center  untuk membeli daging sapi yang didistribusikan PT Indoguna Utama.

"Tujuan kami (Kementan RI) menggelontorkan daging sapi beku ini sebagai alternatif. Jadi, harus digarisbawahi, kita tidak bermaksud menyaingi, atau membuat rugi pedagang-pedagang sapi lokal. Namun, kita ingin memberikan alternatif kepada masyarakat yang tidak mampu membeli daging segar, maka kami mempersiapkannya. Jadi , kalau kita tidak mem-back up dengan daging beku, maka daging segar akan semakin naik harganya," kata Inti Pertiwi kepada wartawan.

Lanjut Inti Pertiwi, sepanjang bulan puasa Ramadan hingga H-3, TTI Center Kementan RI di Pasar Minggu telah mendistribusikan sebanyak 200 ton daging sapi beku kepada masyarakat. Pendistribusian daging beku itu salah satu alternatif Kementan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu.

"Jadi, harapannya, masyarakat bisa memperoleh daging dengan harga yang terjangkau, sehingga mereka dengan tenang, nyaman saat merayakan Lebaran Idul Fitri. Dengan begitu  masyarakat bisa saving pengeluarannya dengan komoditas yang lain. Sebab, kalau kita lihat saat ini, daging beku masih dapat harga Rp 75.000 per kilogram, sedangkan daging segar harganya masih tinggi atau naik terus hingga di atas Rp 100.000 an per kilogram," jelas Pertiwi.

Pertiwi menambahkan, selain di Toko Tani Indonesia Center Kementan Jl. Raguna P7, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ada juga di Kompleks kampus Penelitian Pertanian, Cimanggu, Kota Bogor. Untuk di Jakarta hingga Minggu (2/6/2019) sudah terdistribusi sedikitnya 200 ton. Sedangkan di Kota Bogor paling sedikitnya 3 ton per hari,belum lagi di Lampung, Bandung, Yogyakarta, Surabay dan lainnya.

"Untuk hari ini, Minggu (2/6/2019) jumlah pengunjung ada 5000-7000 orang. Hasil itu kami hitung berdasarkan jumlah yang terjual yakni satu orang atau pengantri membeli 1 kilogram. Sehingga totalnya bisa habis 1-2 ton. Masyarakat mengantri sejak pukul 05.00 WIB dan Toko baru buka pukul 08.00 WIB. Pembatasan 2 kiligram per orang/antri. Itu baru satu varian dagi sapi," tutur Pertiwi.

(Antrian Pembeli Daging ke PT Indoguna Utama di TTI Center Kementan RI Jl.Ragunan P7, Pasar Minggu Jakarta Selatan. Foto: Ist)

Ditegaskan, Kementan RI hanya membantu mendistribusikan kebutuhan pokok pangan komoditas dari PT Indoguna Utama. Jadi, bukan menjual. Kalau jualan maka TTIC harus mendapat untung, tapi ini hanya mendistribusikan kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu mendapatkan daging segar karena harganya lebih mahal dari daging beku yang berkualitas.

"Saya ingin menegaskan, kami (Toko Tani Indonesia Center) tidak berjualan, tapi kami hanya mendistribusikan komoditas panganan pokok. Kalau jualan itu pasti harus untung. Distributor juga tidak ambil untung, melainkan rugi," imbuhnya. 

Sementara itu, Direktur PT Indoguna Utama, Juard Effendi menegaskan, pihaknya ingin berpartisipasi atas peluncuran program operasi pasar daging sapi murah yang dilaksanakan oleh Kementerian RI. 

"Kami dari PT Indoguna Utama siap mensukseskan seluruh program yang diluncurkan oleh Kementerian Pertanian RI akan kebutuhan pangan, terutama daging demi masyarakat banyak," kata pria yang akrab disapa Juard, itu kepada wartawan.

Juard menambahkan, PT Indoguna Utama masih memiliki stock daging yang cukup banyak. Masih ada ribuan ton daging yang tersedia di gudang Indoguna, dengan harga yang variatif.

"PT Indoguna Utama sendiri telah mengikuti program operasi pasar sejak beberapa tahun lalu. Terutama dengan pemerintah dari berbagai institusi, seperti Polda, Istana Wapres, dan lainnya. Sejak Toko Tani Indonesia Center (TTIC) dibuka, kami adalah orang pertama yang berpartisipasi dan mensukseskan program operasi pasar daging dengan cara menjalin kerjasama," ujarnya.

"Kami berharap, dengan adanya program ini semakin banyak masyarakat yang dibantu. Mereka ingin mendapatkan daging sapi dengan harga terjangkau dan berkualitas. Karena itulah kami turut ambil bagian dalam peluncuran operasi pasar murah ini," tutup Direktur PT Indoguna Utama itu. (Very)

 

Artikel Terkait