Nasional

Wawancara Imajiner dengan Bung Karno: Nobel untuk Jokowi-Prabowo

Oleh : very - Minggu, 14/07/2019 08:42 WIB

Christianto Wibisono, analis ekonomi-politik

 

Oleh: Christiànto Wibisono *)

Hari ini Minggu 14/7/2019 tepat jam 03.33 Bung Karno muncul di skylobby apartemen Kempinski.

BK: Bangun bung Chris saya mau bikin statemen tentang Visi Indonesia.

CW: wah sudah ketinggalan zaman pak kemarin 13 Juli Presiden Jokowi sudah rujuk dengan capres Prabowo dengan mesra. Kita jangan merecoki kemesraan itu agar tidak seperti berlalu.

BK: Lagu cengeng tapi justru saya mau kasi ide terobosan seperti Wawancara Imajiner dengan Bung Karno (WIBK) 1977.

CW: terobosan tapi dibreidel karena usul presiden 2 term.

BK: Kali ini trobosan geopolitik. Saya ingin mengulang tegaskan. Supaya koalisi Jokowi Prabowo unik mujizat lintas geopolitik. Angkat Prabowo jadi Utusan Khusus Presiden RI untuk jurudamai Israel Palestina. Pasti akan mujarab langsung memperoleh hadiah Nobel Perdamaian karena menjadi model ideologi juru damai efektif. Saya dulu keblinger kalau tidak konfrontasi dengan Malaysia 1963 berekor G30S sudah dapat Nobel 1962 karena tanpa perang membebaskan Irian dari Belanda dengan mediasi presiden Kennedy.

Peluang ke-2 Soeharto 1992-93 sebagai Ketua GNB di sowani oleh PM Rabin di Cendana dan New York tapi kurang greget maka yang terima Nobel Rabin Perez Arafat 1994 karena damai di Oslo. Habibie bisa dapat Nobel 1999 kalau Pam Swakarsa tidak membakar Dilli. Lalu SBY-JK sudah diseeded untuk Nobel 2006 tapi melakukan 2 blunder: 1, eksekusi Tibo dan pembebasan tersangka kasus Munir maka Nobel yang dicadangkan melayang dari SBY JK ke Grameen Bank Moh Junus. Sekarang ini kalau Jokowi-Prabowo berduet jadi jurudamai maka sekaligus membuktikan ideologi Pancasila bisa mengatasi perang saudara maupun clash of civllization Huntington.

Bukti model pantan teladan demokrasi yang cinta damai dan meritokratis untuk menyelamatkan dunia dari kiamat perang sabil awal milenium ketiga sebagai residu perang sabil akhir milenium pertama. Christianto Wibisono wah mulia muluk sekali wishful thinking bapak. Sy cuma modal posting. Bung Karno pasang lagi foto ex PM Syahrir jadi utusan khusus PM Amir Syrifudin yang menggantikan Syahrir sebagai PM ke3 RI pidato di DKPBB.                                                                                   

CW: walah nostalgia masa lalu tidak relevan buat milenial.                                                       

BK: kamu pesimis dan  malas tekan saja keyboard   supaya ini dibaca untuk Visi Indonesia 2045 sore ini di Sentul.                                                                                            

CWLSiaaap sip ready to go .WiBK ini sy viralkan pk 04.44 Minggu 14/7/2019. Selanjutnya terserah Tuhan YMK.**

Artikel Terkait