Nasional

Menteri Budi Karya Ungkap Arti Pertemuan Jokowi dan Prabowo di MRT

Oleh : Mancik - Minggu, 14/07/2019 15:43 WIB

Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto berbicara di dalam MRT.(Foto: Detik.com)

Jakarta, INDONEWS.ID - Stasiun MRT Lebak Bulus dipilih  sebagai tempat pertemuan untuk pertama kalinya bagi Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai pilpres. Pilihan tempat tersebut menyiratkan makna tersendiri seperti di katakan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Menurut Budi, pilihan MRT sebagai tempat pertemuan antara Jokowi dan Prabowo, memberi pesan bahwa presiden akan tetap konsen dalam pembangunan infrastruktur ke depan. Mengingat,banyak pembangunan infrastruktur yang telah direncanakan dan akan dilanjutkan.

"Maknanya Presiden tetap konsen kegiatan pembangunan infrastruktur, lompat ke depan dengan satu angkutan massal yang canggih, dan ini menjadi satu message," kata Budi di Jakarta, Minggu,(14/07/2019)

Ia juga menjelaskan bahwa Prabowo Subianto sempat bertanya kepada dirinya terkait dengan MRT. Ini dilakukan sebelum Presiden Joko Widodo tiba di lokasi pertemuan Stasiun MRT Lebak Bulus.

Budi sendiri meyakani, Prabowo bisa menangkap pesan dibalik pilihan tempat pertemuan tersebut. Dengan demikian, semua komponen bangsa mampu melihat kepentingan negara yang lebih besar.

"Beliau sempat tanya soal MRT. Saya jelaskan ini MRT ke depannya bisa 100 kilometer, 200 kilometer, mau meng-cover semuanya," jelas Budi.

Dalam pertemuan kemarin, Jokowi sendiri tidak hadir sendirian. Jokowi didampingi Sekreataris Kabinet dan beberapa tokoh lainnya. Termasuk Menteri Perhubungan Budi Karya.

Sementara itu, terkait dengan keikutsertaannya dalam pertemuan tersebut, Menteri Budi tidak mau analisa terlalu jauh. Kehadirannya, lanjut Budi, diminta sendiri oleh Presiden Jokowi.

"Kemarin topiknya pas, MRT. Kalau kita yang penting kerja kerja kerja bantuin Pak Jokowi. Pak Jokowi kerjanya sudah luar biasa. Kita kerja kerja kerja agar masyarakat tidak dikecewakan," ungkapnya.

Adapun isi pembicaraan antara Jokowi dan Prabowo, jelas Budi, keduanya berbicara tentang visi Indonesia masa depan. Selain itu, keduanya juga saling memberi apresiasi satu sama lain.

Selain itu, keduanya berjanji untuk berhenti menghilangkan nama-nama dan jargon yang melekat dalam tim sukses masing-masing selama pilpres kemarin. Bahwa Pilpres telah usai,saatnya bersama untuk membangun Indonesia.

"Kalau yang saya tangkap, apa yang disampaikan di stasiun itu isi obrolan keduanya, saling mengapresiasi, menghilangkan kampret dan cebong, tentang persatuan Indonesia dan visi ke depannya," pungkasnya.*(Marsi Edon)

 

Artikel Terkait