Nasional

Pemprov DKI Salahkan Kendaraan Pribadi Soal Polusi Udara di Jakarta

Oleh : Mancik - Minggu, 14/07/2019 16:28 WIB

Ilustrasi Polusi Udara. (Foto: CNNIndonesia.com)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih, memberikan penjelasan terkait dengan kondisi udara yang memburuk dalam beberapa hari terkahir di Ibu Kota Jakarta. Menurut Andono, Kondisi udara yang semakin buruk di Jakarta lebih disebabkan karena penggunaan kendaraan pribadi yang semakin masif.

Andono juga menerangkan, selain penggunaan kendaraan pribadi, ada faktor pembangunan infrastruktur yang menyebabkan kemacetan di beberapa titik di Jakarta. Hal ini mengakibatkan terjadinya penumpukan kendaraan dan mengakibatkan polusi.

"Di Musim kemarau seperti ini kan curah hujan menurun sehingga debu itu semakin banyak, apalagi masih banyak pembangunan infrastruktur yang semakin memicu kemacetan di sana-sini. Sumber pencemaran udara terbesar itu kan dari transportasi terutama kendaraan pribadi," kata Andono seperti dilansir CNNIndonesia,Jakarta, Minggu,(14/07/2019)

Lebih lanjut Andono menjelaskan, Pemprov DKI terus berupaya untuk mengurangi polusi udara yang ada di Jakarta. Upaya tersebut dengan jalan memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk mengurangi penggunaan kendaraan milik pribadi.

Masyarakat diminta untuk memilih kendaraan umum saat keluar rumah. Dengan demikian, bisa mencegah kemacetan dan mengurangi tingginya pencemaran udara.

"Kami mengupayakan terus memperbaiki transportasi publik. LRT sudah dalam tahap penyelesaian, MRT sudah sebagian beroperasi, pedestrian juga kian dipercantik, dan armada Transjakarta juga diperbanyak agar penggunaan kendaraan pribadi terus berkurang," jelasnya.

Kondisi udara yang buruk di Jakarta, menurutnya, memang sudah terjadi sejak lama. Upaya untuk menangani masalah ini, jelas Andono, membutuhkan waktu yang lama pula.

Selain itu, lanjut Andono, upaya untuk mencegah dan mengurangi resiko pencemaran udara di Jakarta, merupakan tanggungjawab semua pihak. Butuh partisipasi dari semua komponen masyarakat, bukan hanya Pemprov DKI.

"Solusinya juga harus dilihat jangka panjang. Sementara itu, jangka pendek ya kurangi kendaraan bermotor, untuk jangka panjang mungkin semakin diperbanyak penanaman pohon. Ini tidak bisa instan," tutupnya.*(Marsi Edon)

 

 

 

 

Artikel Terkait