Nasional

Ahok Tutup Peluang Jadi Menteri di Pemerintahan Jokowi

Oleh : Mancik - Senin, 22/07/2019 18:30 WIB

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama(Foto:Kompas.com)

Jakarta,INDONEWS.ID – Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merasa dirinya kurang pantas untuk menjadi menteri di kabinet pemerintahan jilid kedua Jokowi. Pasalnya, ia merasa pernah dihukum pidana penjara karena kasus penistaan agama.

Menurutnya, peluang untuk menjadi menteri saat ini semakin tertutup karena statusnya sebagai mantan narapidana. Karena itu, ia tidak memaksakan kehendaknya apalagi meminta jatah menteri kepada presiden terpilih.

“Saya tidak mungkin jadi menteri, saya bilang, saya kan sekarang sudah cacat di republik ini, sudah tidak dikehendaki saya di posisi ini, tadi saya katakan, bagi orang banyak saya dianggap penista agama,” kata Ahok seperti dilansir CNNIndonesia, Jakarta, Senin,(22/07/2019)

Ahok sendiri menyadari bahwa begitu banyak orang yang telah berjuang dan memenangkan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih saat pemilu kemarin. Mereka yang ikut berjuang tersebut, jelasnya, pasti ingin mendapatkan posisi di kabinet.

Karena itu, kata Ahok, ia tidak ingin mengambil apalagi mengganggu orang-orang yang akan mendapatkan posisi di kabinet . Banyak hal yang bisa dikerjakan untuk membantu masyarakat selain berada dalam pemerintahan.

“Saya mesti tahu kondisi dan fakta, jadi ya sudahlah, saya juga tidak mau ada yang merasa ambil posisi dia, yang penting saya bisa bantu rakyat,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, ia tetap optimis bahwa masih ada jalan lain untuk terus memberikan karya terbaik kepada bangsa dan negara. Bisa berkarya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi  informasi dan komunikasi yang ada saat ini.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, jelasnya, sangat membantu masyarakat untuk bekerja apalagi yang berhubungan dengan media sosial. Karena itu, ia meminta kepada masyarakat untuk peka terhadap perkembangan teknologi.

Ia menegaskan bahwa dirinya lebih senang menjadi pembawa acara di televisi atau mengurus media sosial YouTube saja untuk saat ini. Pekerjaan seperti ini, jelasnya,  lebih bebas dan tidak terlalu terikat.

“Saya ingin jadi host saja, yang penting host saya enggak ditahan-tahan, jadi host, ya ngelawak lah, aku nyanyi lumayan kok sekarang,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa ia tengah fokus untuk membuat satu aplikasi khusus untuk masyarakat umum. Aplikasi tersebut nantinya akan digunakan untuk kepentingan sosial.

“Kalau selama ini banyak orang ingin bantu orang miskin tapi dia bingung siapa yang dia bantu,” tutupnya.*(Marsi)

Artikel Terkait