Nasional

Menteri Susi Dukung Pertamina Atasi Tumpahan Minyak di Karawang

Oleh : Mancik - Jum'at, 02/08/2019 09:04 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. (Foto:Tribunnews.com)

Jakarta,INDONEWS.ID - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memastiikan pihaknya untuk membantu Pertamina dalam usaha mengatasi masalah tumpahan minyak (oil spill) akibat kebocoran proyek Hulu Energi sumur YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ) milik Pertamina di pesisir Pantai Utara Karawang. Hal ini ia sampaikan saat melakukan konferensi pers terkait penangan masalah tersebut, Jakarta, Kamis,(1/08/2019) kemarin.

"Pasti akan ada terus-menerus program konservasi dan recovery dari dampak yang ditimbulkan oleh oil spill ini. Kita harapkan recovery secara fisik dapat terjadi dengan cepat, as best as we can yang bisa kita usahakan," kata Susi.

Menurutnya, masalah kebocoran minyak yang terjadi saat di Kerawang merupakan masalah yang sebenarnya tidak diinginkan oleh Pertamina. Karena itu, ia meminta kepada masyarakat untuk perlu waspada berlebihan karena Kementerian Kelauatan dan Perikanan, KLHK, dan Kementerian ESDM serta Pertamina akan bekerja sama untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Peristiwa ini sebetulnya kecelakaan, musibah yang tidak kita harapkan namun terjadi. Untuk peristiwa di Karawang saya tidak begitu khawatir karena Pertamina sebagai perusahaan negara juga akan menanganinya dengan baik," jelasnya.

Lebih lanjut Menteri Susi menjelaskan, Pertamina akan memberikan kompensasi kepada seluruh pemangku kepentingan yang terkena dampak. Diantaranya adalah nelayan, petambak dan warga pesisir yang merasakan langsung dampak tumpahan minyak tersebut.

"Tentunya, stakeholder-stakeholder yang dirugikan juga akan mendapatkan recovery atau kompensasi," ujarnya.

Susi sendiri berharap, kejadian seperti ini tidak akan terulangi lagi ke depannya. Selain itu, ia meminta kepada Pertamina untuk menyediakan lebih banyak oil boom agar dapat meminimalisir penyebaran minyak.

"Mungkin ini menjadi pelajaran bagi kita semua ke depan, oil boom itu mungkin kita harus punya stok lebih banyak. Karena kalau menangani lebih cepat dengan oil boom, lebih banyak liquid ini tidak akan sampai ke pinggir," ungkapnya.

Sementara itu, Dirut Pertamina Nicke mengatakan, pihaknya tengah berupaya untuk mengatasi tumpahan minyak tersebut secara optimal. Pertamina telah mengerahkan beberapa peralatan untuk mencegah penyebaran minyak yang tumpah tersebut ke wilayah pesisir.

"7 (tujuh) lapis proteksi telah kami kembangkan di sekitar daerah terdampak. Di lapis 1 kita pasang static oil boom di sekitar anjungan YYA-1 sepanjang 2.450 meter untuk menahan oil spill dalam lingkungan anjungan. Di layer 2, kita juga memasang moveable oil boom sepanjang 2x200 meter untuk menghadang ceceran minyak dari lapis 1 yang masih belum tertahan sepenuhnya," jelas Nicke.

Pertamina juga telah mengerahkan 3 oil skimmer dan menurunkan 39 kapal. oil skimmer akan menyedot tumpahan minyak yang ada sedangkan kapal akan menampung tumpahan minyak yang telah disedot oleh oil skimmer tersebut.*(Marsi)

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait