Daerah

Tidak Menggunakan Plastik, Gubernur Jatim Pilih Besek Untuk Bungkus Daging Kurban

Oleh : Ronald - Minggu, 11/08/2019 17:31 WIB

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat mengurangi penggunaan plastik dalam pembagian daging kurban. Sebagai penggantinya, dirinya menganjurkan penggunaan besek. (Foto : Istimewa)

Surabaya, INDONEWS.ID - Kampanye untuk mengurangi penggunaan kantong plastik di momentum hari raya Idul Adha juga dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Perempuan kelahiran 19 Mei 1965 itu mengajak masyarakat mengurangi penggunaan plastik dalam pembagian daging kurban. Sebagai penggantinya, dirinya menganjurkan penggunaan besek.

Kampanye penggunaan besek ini, disampaikan Khofifah usai menyerahkan satu ekor sapi kurban milik Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan juga dua ekor sapi kurban miliknya ke badan pengelola Masjid Nasional Al Akbar, usai salat Idul Adha 1440 H, Minggu (11/8/2019) pagi. 

Menurutnya, selain ramah lingkungan, penggunaan besek juga membantu mendorong kemajuan ekonomi kerakyatan. Besek merupakan wadah dari anyaman bambu, yang dibuat secara manual oleh para pengrajinnya.

Selain itu, pihaknya juga memastikan, pembagian daging kurban di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya dilakukan dengan menggunakan besek bambu dan alas daun jati sebagai pengganti plastik sekali pakai.

"Ada sebanyak 3.000 paket besek yang disediakan Masjid Nasional Al Akbar guna membagikan daging kurban masyarakat," kata Khofifah.

Penggunaan besek sebagai pengganti plastik sekali pakai, kata dia, akan dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya. Ini merupakan langkah untuk bersama-sama menjaga lingkungan.

"Sebelumnya masyarakat menggunakan plastik. Pada tahun ini, untuk kemasan daging kurban menggunakan besek yang terbuat dari bambu dan daun jati yang ramah lingkungan. Semoga dengan tradisi menggunakan besek untuk mengemas daging kurban, produksinya tahun depan dapat meningkat dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat," ucapnya.

Lebih lanjut Khofifah mengatakan, pihaknya khusus mencari pelaku UKM pembuat besek untuk bisa menyuplai kebutuhan pembagian daging kurban di Masjid Nasional Al Akbar. 

"Karena satu pengrajin besek tidak mampu memenuhi kebutuhan besek secara keseluruhan, maka saya harus mendatangi sejumlah pengrajin hingga terkumpul 3.000 besek," imbuhnya. 

Orang nomor satu di Jatim itu berharap UKM bisa menyiapkan lebih banyak lagi. Kurangnya persediaan besek, lanjut dia, karena di tahun-tahun sebelumnya masih belum terbangun budaya membagikan daging kurban dengan besek. Sehingga permintaan besek di hari raya kurban di masyarakat belum banyak. 

"Saya berharap, dimulainya penggunaan besek dalam membagikan daging kurban di masing-masing masjid mulai tahun ini, maka akan membangkitkan pengrajin serta UKM produsen besek," tandasnya. (rnl)

Artikel Terkait