Nasional

Pimpinan KPK yang Baru Dapat Dukungan dari IKAL PPSA XXI

Oleh : very - Senin, 16/09/2019 11:30 WIB

Lili Pintauli Siregar (pakaian India tengah) bersama dengan Alumnus Lemhannas RI - PPSA XXI saat menghadiri acara acara “Deklarasi Kesetiaan Kepada Pancasila dan NKRI” yang diprakarsai Kapolda Sumsel, Irjen Pol. Firli Bahuri (kedua dari kanan) di Palembang, Sabtu (20/07/2019). (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Ikatan Alumni Lemhannas Program Pendidikan Singkat Angkatan XXI (IKAL PPSA XXI)  memberi dukungan penuh kepada seluruh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru dan meminta jangan pernah surut untuk menghadapi  berbagai tantangan demi masa depan Indonesia. Dukungan ini perlu diberikan agar pimpinan KPK yang baru tidak merasa sendiri.

Seperti diketahui, pekan lalu, DPR menetapkan, Nawawi Pomolango, Lili Pintauli Siregar, Nurul Ghufron, Alexander Marwata dan Irjen Firli Bahuri sebagai pimpinan KPK yang baru. Dua diantara lima pimpinan KPK adalah Alumnus Lemhannas RI PPSA XXI yakni Irjen Pol Firli Bahuri  (Ketua KPK) dan Lili Pintauli Siregar (Wakil Ketua KPK). PPSA adalah pendidikan tertinggi di Lemhannas yang merupakan pendidikan pimpinan nasional strategis setara dengan pendidikan bintang dua  yang diikuti oleh para PATI dari TNI/Polri dan sipil terpilih.

Dukungan itu ditegaskan Ketua Umum IKAL PPSA XXI, Komjen Pol (Pur) Arif Wachjunadi dalam pernyataan medianya pada Senin (16/09/2019). Dikatakan, adanya dua anggota IKAL PPSA XXI menjadikan keluarga besar PPSA XXI merasa bertanggung jawab untuk mendukung secara moral atas apa yang dihadapi oleh para pimpinan KPK yang baru.

“Ini adalah tanggung jawab kami juga untuk memberi dukungan moral kepada para pimpinan KPK apalagi dua di antaranya adalah anggota PPSA XXI. Bahkan satu di antaranya yakni Irjen Pol Firli  terpilih menjadi Ketua KPK yang baru. Kami benar-benar mengikuti tahap demi tahap dari proses seleksi dan pemilihan Capim KPK yang baru dan sepakat untuk memberi dukungan penuh kepada  seluruh pimpinan KPK yang baru agar dapat bekerja dengan baik,” ujar Arif Wachjunadi.

Mantan Sestama Lemhannas RI ini menjelaskan, gejolak yang terjadi di KPK diikuti oleh rekan-rekan IKAL PPSA XXI dan berharap gejolak tersebut segera selesai. Sebagai keluarga, PPSA XXI tidak pernah meninggalkan sendirian para anggotanya  ketika menghadapi kesulitan.

“Sejak menjadi alumnus, kami memiliki tradisi yang kuat dalam bersilaturahmi dan karena silaturahmi yang kuat itu, kami menjadi keluarga besar. Kami tidak menginginkan satu di antara kami merasa kesulitan sendiri. Kami bangga bahwa ada dua anggota kami yang menjadi pimpinan KPK. Dan tentu secara moral tidak hanya Pak Firli dan Ibu Lili yang kami dukung, tetapi seluruh pimpinan KPK terpilih kami dukung karena sudah melalui proses yang benar. Dengan dukungan ini diharapkan bahwa seluruh pimpinan KPK semakin kuat dalam melaksanakan tugasnya,” ujar Arif Wachjunadi.

KPK pimpinan Firli Bahuri, menurut Arif Wachjunadi, menghadapi tantangan yang sangat berat. Tantangan sudah muncul dari proses penetapan capim KPK dan PPSA XXI mengikuti proses tersebut,

“Karena kami meyakini Pansel Capim KPK yang ditunjuk Presiden Joko Widodo sangat kompenten, kami mengambil sikap untuk tidak mengomentari apapun selama proses bahkan termasuk ketika isu-isu yang mendeskreditkan para calon dan pansel mulai muncul di permukaan. Kami tidak ingin mengganggu proses yang sedang terjadi. Kami meyakini, para Capim KPK memiliki rekam jejak yang jelas. Mereka yang duduk di kelas PPSA sangat tahu pola-pola permainan seperti yang terjadi di KPK. Sehingga kami rasa, kami harus bersuara untuk memberi semangat dan menguatkan mental para pimpinan KPK terpilih,” tegas mantan Sestama Lemhannas RI ini.

Selain itu, Arif menambahkan, penolakan terhadap pimpinan KPK yang baru dapat saja terjadi di lembaga negara lainnya. Penolakan itu terjadi karena mereka yang menolak merasa terancam akan keberadaannya dengan berbagai alasan. Namun yang perlu dipahami adalah, demikian diurai lebih lanjut,  KPK itu lembaga negara dan pemerintah tidak akan menerima tekanan dari pihak manapun. Bahkan, jika pegawai KPK melawan, bisa saja kondisi itu akan menjadi bumerang bagi para pegawai KPK.

Arif Wachjunadi mengaku, secara khusus PPSA XXI belum bertemu dengan Firli Bahuri dan Lili Pintauli Siregar sejak mereka menyatakan akan mengikuti tes capim KPK. (Very)

Artikel Terkait