Daerah

Dampak Kabut Asap Di Hutan Kalimantan, Belasan Orang Utan Terserang ISPA

Oleh : Ronald - Selasa, 17/09/2019 11:35 WIB

Belasan orang utan jadi korban dari dampak kebakaran hutan di Kalimantan. (Foto : istimewa)

Palangkaraya, INDONEWS.ID - Belasan orang utan direhabiliasi di Yayasan Penyelamatan Orang Utan Borneo (BOS) di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah. Primata dilindungi itu diketahui terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat kabut asap yang menyelimuti Kalimantan Tengah.

Dokter hewan di Yayasan BOS, drh Viet, mengatakan orangutan yang terpapar ISPA ini mulai dari dewasa hingga balita. Baik mereka yang berada di dalam kandang atau sedang mengikuti sekolah hutan.

"Orang utan yang terinfeksi mulai dari dewasa hingga balita, baik yang di kandang atau pun sedang mengikuti sekolah hutam," kata salah seorang dokter Yayasan BOS drh Viet di Palangka Raya, Selasa (17/9/2019).
 
Viet mengatakan lokasi sekolah hutan tidak jauh dari kawasan hutan yang terbakar. Diduga asap kebakaran hutan menjadi menyebab belasan orang utan menderita ISPA.

Sementara itu, mengenai orangutan hasil rehabilitasi yang sudah dilepas di sejumlah hutan, pihak yayasan hingga kini belum mendapat laporan kalau satwa-satwa tersebut juga ikut terpapar kabut asap.

"Untuk orang utan yang sudah dilepas liarkan ke hutan, kami belum mendapat informasi dan menemukan yang terpapat kabut asap," ujarnya.

Meski ada yang bertugas memantau orangutan di hutan lepas, namun sebagian besar belakangan ini lebih fokus memantau dan merawat orangutan yang berada di pusat rehabilitasi, khususnya sejak muncul kabut asap kebakaran hutan (karhutla).

"Apabila ada yang terinfeksi, langsung ditangani dengan memberikan ramuan herbal dan suplemen vitamin serta lainnya. Sebab, karena kabut asap ini, ISPA menjadi penyakit kambuhan," tandasnya.

Dia memastikan pihaknya berupaya memantau hutan yang menjadi lokasi pelepasliaran primata dilindungi tersebut. Melansir Antara data Indeks StandarPencemaran Udara (ISPU) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK), kondisi udara di Kalteng, khususnya Kota Palangka Raya berada di level berbahaya bagi mahluk hidup. (rnl)

Artikel Terkait