Nasional

Harapan PBNU Soal Penyelesaian Masalah Ninoy Karundeng

Oleh : Mancik - Rabu, 09/10/2019 08:30 WIB

Sekjend PBNU Helmy Faishal Zaini.(Foto:Kompas.com)

Jakarta,INDONEWS.ID - Sekjend PBNU Helmy Faishal Zaini berharap, masalah dugaan kekerasan yang dialami oleh pegiat media sosial Ninoy Karundeng dapat diselesaikan dengan jalan dialog. Jalan dialog akan dinilai lebih mudah menemukan solusi terbaik antara korban dan pelaku dugaan tindakan kekerasan tersebut.

Menurut Helmy, dialog menjadi ciri khas bangsa Indonesia dalam setiap menyelesaikan konflik. Dialog tidak perlu membutuhkan biaya yang sangat besar apabila dibandingkan menyelesaikan masalah dengan jalur pengadilan.

"Mari kita duduk bersama untuk menyelesaikan masalah ini dengan dialog," kata Helmy kepada media di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa,(8/10/2019) kemarin.

PBNU sendiri, kata Helmy, menguntuk keras peristiwa kekerasaaan dalam yang dilakukan oleh siapapun di Indonesia. Kekerasan berpotensi mengancam keselamatan nyawa orang lain.

"Saya kira PBNU dalam hal ini mengutuk segala tindak kekerasan yang dilakukan siapapun," tegas Helmy.

Untuk diketahui, dugaan tindakan kekerasan yang dialami oleh Ninoy terjadi pada tanggal 30 September lalu. Ninoy mengaku mendapatkan perlakuan kekerasan saat melewati daerah pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Ninoy mengaku, sejumlah orang mendekatinya saat melewati daerag tersebut. Mereka diduga melakukan tindakan kekerasan hingga dan menyita telpon genggam miliknya.

Kejadian ini telah dilaporkan Ninoy kepada Polda Metro Jaya. Polda Metro telah menetapan 13 orang tersangka, salah satunya adalah Sekjen Persaudaraan Alumni 212 Bernard Abdul Jabar.

Ketiga tersangka tersebut diancam dengan Pasal 170 KUHP dan Pasal 335 KUHP.Sementara, tiga orang dari tersangka tersebut juga akan diancam dengan UU ITE karena menyebarkan informasi tersebut.*

 

Artikel Terkait