Nasional

Wiranto Ditusuk, Gus Yaqut : Kelompok Radikal Itu Masih Menjadi Ancaman Nyata

Oleh : Ronald - Kamis, 10/10/2019 18:30 WIB

Momen saat Menkopolhukam mengalami penusukan yang dilakukan oleh seseorang idi Alun-Alun Menes, Desa Purwareja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Kamis (10/10/2019).

Jakarta, INDONEWS.ID - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bidang Pertahanan dan Keamanan Yaqut Cholil Qoumas mengecam aksi penusukan terhadap Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di Alun-Alun Menes, Desa Purwareja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Kamis (10/10/2019).

Gus Yaqut, sapaan akrabnya menilai aksi penusukan tersebut sebagai ancaman nyata. Karena itu, dirinya meminta kepada pihak berwajib untuk segera mengungkap serta menangkap pelaku yang diduga kuat terafiliasi kelompok radikal yang berupaya menciptakan teror agar masyarakat menjadi takut.

"Segera ungkap dan bongkar sejelas-jelasnya karena ini sebenarnya sangat membahayakan bangsa Indonesia," ujarnya, Kamis (10/10/2019).

Dia menduga penusukan ini merupakan skenario nyata kelompok radikal untuk membuat tertib sosial menjadi kacau. Kelompok radikal ini bisa saja ISIS, JI, HTI atau bisa saja lone wolf.

Menurutnya, sasaran penusukan merupakan pejabat pemerintah, aparat keamanan, pejabat publik dan tokoh-tokoh yang menurut pandangan mereka kalangan thoghut. Karena dianggap musuh maka mereka menggunakan berbagai cara untuk menghabisi para pejabat dan tokoh Indonesia tersebut. Kelompok ini harus dilawan dan ditumpas hingga akar-akarnya.

"Kalau tertib sosial kacau, maka kelompok teror dengan ideologi dan tujuannya untuk mendirikan negara khilafah jalannya makin lempang. Jauh lebih mudah," katanya.

Karena itu, dirinya kembali mengajak seluruh masyarakat untuk tidak terpancing dengan upaya kelompok-kelompok radikal yang berupaya mengacaukan keutuhan NKRI. Dia juga berharap masyarakat semakin waspada dengan kondisi keamanan di lingkungan sekitarnya.

"Kejadian di Pandeglang ini bukti kelompok radikal itu nyata ada di sekitar kita. Mereka siap bertaruh nyawa," tandasnya. (rnl)

Artikel Terkait