Daerah

Tujuh Paus Ditemukan Mati Terdampar di Pantai Sabu NTT

Oleh : Rikard Djegadut - Minggu, 13/10/2019 16:59 WIB

ara penduduk desa dan petugas kemaritiman memeriksa paus-paus yang terdampar di Pantai Kolo Udju di Desa Menia, Nusa Tenggara Timur, 11 Oktober 2019. (Foto: AFP)

Kupang, INDONEWS.ID - Sebanyak 17 ekor paus pilot terdampar di pantai sebuah desa terpencil di Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT). Warga yang tahu lalu berusaha menyelamatkan paus tersebut.

17 ekor paus yang terdampar, 10 ekor di antaranya bisa diselamatkan warga dengan dilepasliarkan kembali ke lautan lepas. Namun tujuh ekor lainnya tidak dapat terselamatkan.

Demikian keterangan yang diberikan Kepala Balai Konservasi Kawasan Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, Ikram Sangadji, seperti dilansir Antara, Sabtu (12/10/2019). Ikram mengatakan ada kesalahan saat memindahkan hewan-hewan laut itu.

"Kami sudah melihat langsung tujuh ekor paus yang mati tersebut, dan sepertinya ada kesalahan saat memindahkan hewan-hewan itu ke tengah laut, sehingga mati," terang Ikram.

Penduduk Desa Menia berhasil menyelamatkan sepuluh paus dalam sebuah upaya penyelamatan pada Jumat (11/10). Paus-paus itu panjangnya antara tiga sampai empat meter.

"Terdapat beberapa luka pada tubuh paus-paus itu akibat tergores bebatuan," kata kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang Ikram Sangaji kepada AFP.

Dia menambahkan luka-luka pada tubuh paus mengindikasikan bahwa hewan itu tidak ditangani dengan tepat dalam proses penyelamatan.

Enam dari tujuh paus yang mati itu dikubur dalam sebuah upacara tradisional, tapi satu lagi dipotong-potong oleh sebagian warga desa untuk diambil dagingnya, kata Sangaji.

Para pejabat lokal telah mengambil sampel dari tubuh paus untuk menyelidiki kematian dan mengapa hewan-hewan itu terdampar.

Sangaji mengatakan pada 2012 lebih dari 40 paus ditemukan terdampar di pantai Kolo Udju di Desa Menia, Nusa Tenggara Timur.

Arus dari pantai membahayakan paus karena hewan itu bisa dengan mudah terperangkap diantara karang-karang semasa gelombang pasang, katanya. *Rikardo).

Artikel Terkait